Tampilkan postingan dengan label Kimia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kimia. Tampilkan semua postingan

Selasa, 26 Oktober 2021

Rumus Molaritas, Rumus Molalitas Dan Normalitas

Rumus Molaritas, Rumus Molalitas Dan Normalitas

Tujuan dari tutorial mata pelajaran kimia dalam "Blog " kali ini adalah agar kita mampu mengenali dan memahami cara menyatakan fokus larutan berupa : rumus molaritas, molalitas dan normalitas.

Dalam keseharian kita pernah mencampur gula kedalam air. Gula yang telah larut dalam air dan berkembang menjadi bagus merupakan salah satu contoh dari larutan.

Jika anda ditanya wacana pengertian larutan, bagaimana anda menjelaskannya ?.

Larutan adalah adonan homogen yang memiliki arti adonan tersebut memiliki komposisi serba sama di seluruh bagian volumenya

Dari gula yang larut dalam air akan membentuk sebuah larutan. Kaprikornus larutan tersebut ada yang dinamakan zat terlarut dan ada juga yang dinamakan pelarut.

Dapatkan anda membedakan zat terlarut dengan pelarut dalam suatu larutan ?

Dalam sebuah larutan, unsur yang jumlahnya sedikit dinamakan zat terlarut. Sedangkan unsur dalam jumlah besar dinamakan pelarut.

Bagaimana cara kita menyatakan fokus zat terlarut dalam suatu larutan ?

Terdapat beberapa cara atau mekanisme dalam menyatakan fokus zat terlarut dalam suatu larutan. Beberapa diantaranya yakni:
  • Molaritas
  • Molalitas
  • Normalitas

1.Molaritas


A. Pengertian Molaritas

Definisi Molaritas yakni suatu mekanisme dalam menyatakan fokus larutan dimana berpatokan pada banyaknya jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter (1000 mL) larutan.

B. Rumus Molaritas

M =
n / V

Keterangan :
  • M = Molaritas (mol/liter)
  • n = Jumlah mol terlarut (mol)
  • V = Volume larutan (liter(L))


2.Molalitas


A.Pengertian Molalitas

Molalitas adalah  suatu prosedur dalam menyatakan fokus larutan dimana berpatokan pada banyaknya jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut.

B. Rumus Molalitas

Molalitas =
jumlah mol terlarut / massa pelarut (kg)
⇒ m =
n / P

Keterangan :
  • m = molalitas (molal)
  • n = jumlah mol terlarut (mol)
  • P = massa zat pelarut (kg)


3.Normalitas


A.Pengertian Normalitas

Normalitas yaitu  sebuah prosedur dalam menyatakan konsentrasi larutan dimana berpatokan pada banyaknya jumlah mol ekuivalen zat terlarut (solute) dalam 1 liter larutan.

B. Rumus Normalitas

N=
Ek / V

Keterangan :
  • N = Normalitas
  • Ek menyatakan mol ekivalen dimana jumlah mol dikali jumlah ion H+ atau ion OH-
  • V = volume


Anda dapat memperoleh pembahasan soal-soal tentang Molaritas, Molalitas dan Normalitas secara lebih lengkap dengan mengunjungi panduan berikut ini :

Sumber https://www.kontensekolah.com/

Selasa, 19 Oktober 2021

Contoh Soal Rumus Molekul Beserta Pembahasannya

Contoh Soal Rumus Molekul Beserta Pembahasannya

Pembahasan soal dalam Blog kali ini akan membahas perihal latihan soal rumus molekul yang diikuti tindakan secara detil. Sehingga nantinya dibutuhkan kita semua mampu dengan gampang mencari rumus molekul dari sebuah senyawa.

Pada pembahasan rumus molekul sebelumnya sudah diterangkan wacana apa yang dimaksud dengan rumus molekul, teladan-contoh rumus molekul beserta langkah-langkah cara mencari atau memilih rumus molekul. Untuk anda-anda yang ingin memperdalam konsepnya terlebih dulu, anda dapat mendapatkan tutorialnya dengan judul : Memahami lebih dalam ihwal Rumus Molekul.

Latihan Soal Rumus Molekul

1. Soal Rumus Molekul Pertama


Jika dimengerti rumus empiris suatu senyawa yaitu CH4 (Ar C = 12, Ar H = 1) dan era molekul relatif(Mr) ialah 32. Tentukanah rumus molekul senyawa tersebut ?

Pembahasan
1. Menentukan Rumus Empiris
Dari soal diketahui Rumus Empiris : CH4

2.Menentukan massa molekul relatif senyawa
Dari soal dimengerti Mr = 32

3. Menentukan nilai n
Mr rumus empiris x n = Mr rumus molekul
(Ar C + 4 Ar H) x n = 32
(12 + 4) x n = 32
16n = 32
n = 2

Rumus Molekul = (Rumus Empiris)n
Rumus molekul = (CH4)2 = C2H8

Makara rumus molekulnya ialah C2H8


2. Soal Rumus Molekul Kedua


Suatu senyawa mengandung 60 gram Karbon dan 10 gram Hidrogen (Ar C = 12, Ar H = 1). Tentukan rumus molekul senyawa tersebut jika dikenali massa molekul relatifnya (Mr) yaitu 28 ?

1. Menentukan Rumus Empiris
nC : nH =
massa C / Ar C
:
massa H / Ar H

nC : nH =
60 / 12
:
10 / 1

nC : nH = 5 : 10
nC : nH = 1 : 2

Jadi rumus empirisnya : CH2.

2.Menentukan massa molekul relatif senyawa
Dari soal diketahu Mr molekul = 28

3. Menentukan nilai n
Mr rumus empiris x n = Mr rumus molekul
(Ar C + 2 Ar H) x n = 28
(12 + 2) x n = 28
14n = 28
n = 2

Rumus Molekul = (Rumus Empiris)n
Rumus molekul = (CH2)2 = C2H4

Jadi rumus molekul senyawa tersebut ialah C2H4


3. Soal Rumus Molekul Ketiga


Jika dalam suatu senyawa terdapat komposisi 40% Karbon, 6.6% Hidrogen serta 53,4% Oksigen (Ar C = 12, Ar O = 16 dan Ar H = 1). Tentukanlan rumus molekul senyawa tersebut jika dimengerti massa molekul relatif (Mr) senyawa tersebut yaitu 90 ?.

Pembahasan
1. Menentukan Rumus Empiris
Karena komposisinya dalam persentase, asumsikan massa total senyawa yaitu 100 gram. Dengan demikian ditemukan massa masing-masing massa atom sebagai berikut :
massa C = 40% x 100
massa C = 40 gram

massa H = 6,6% x 100
massa H = 6,6 gram

massa O = 53,4% x 100

massa O = 53,4 gram

Lalu kita bandingkan mol masing-masing atom ialah :
nC : nH : nO =
massa C / Ar C
:
massa H / Ar H
:
massa O / Ar O

nC : nH : nO =
40 / 12
:
6,6 / 1
:
53,4 / 16

nC : nH : nO = 3,3 : 6,6 : 3,3

Rubah perbandingan molnya dalam bilangan bulat dengan dikalikan sepuluh (x10), sehingga didapatkan :
nC : nH : nO = 33 : 66 : 33

Lalu sederhanakan perbandingan mol sehingga didapakatn :
nC : nH : nO = 1 : 2 : 1

Jadi rumus empirisnya ialah CH2O

2.Menentukan massa molekul relatif senyawa
Dari soal diketahu Mr molekul = 180

3. Menentukan nilai n
Mr rumus empiris x n = Mr rumus molekul (Ar C + 2 Ar H + Ar O) x n = 180
(12 + 2 + 16) x n = 180
30n = 90
n = 3

Rumus Molekul = (Rumus Empiris)n
Rumus molekul = (CH2O)3 = C3H6O3

Makara rumus molekulnya yakni C3H6O3


4. Soal Rumus Molekul Keempat


Jika suatu senyawa hidrokarbon mengandung 80% bagian karbon dan 20% unsur hidrogen (Ar C = 12 dan Ar H = 1). Tentukanlah rumus molekul bila diketahuii massa molekul relatif (Mr) senyawa tersebut yaitu 60.

Pembahasan
1. Menentukan Rumus Empiris
Karena komposisinya berupa persentase, asumsikan massa total senyawa ialah 100 gram. Dengan demikian didapatkan massa masing-masing massa atom selaku berikut :
massa C = 80% x 100
massa C = 80 gram

massa H = 20% x 100
massa H = 20 gram

Kemudian kita bandingkan mol masing-masing atom tersebut :
nC : nH =
massa C / Ar C
:
massa H / Ar H

nC : nH : =
80 / 12
:
20 / 1

nC : nH = 6,7 : 20

Rubah perbandingan molnya dalam bilangan bundar dengan dikalikan sepuluh (x10), sehingga ditemukan :
nC : nH : nO = 67 : 200

Lalu sederhanakan perbandingan mol sehingga didapakatn :
nC : nH : nO = 1 : 3

Kaprikornus rumus empirisnya ialah CH3

2.Menentukan massa molekul relatif senyawa
Dari soal diketahu Mr molekul = 60

3. Menentukan nilai n
Mr rumus empiris x n = Mr rumus molekul
(Ar C + 2 Ar H ) x n = 60
(12 + 3) x n = 60
15n = 60
n = 4

Rumus Molekul = (Rumus Empiris)n
Rumus molekul = (CH3)4 = C4H12

Kaprikornus rumus molekulnya yaitu C4H12


5. Soal Rumus Molekul Kelima


Kompoisi dari sebuah senyawa mengandung 2,4 gram Karbon dan 0,3 gram Hidrogen (Ar C = 12 dan Ar H = 1). Tentukanlah rumus molekul senyawa tersebut jika 0,2 mol senyawa tersebut memiliki massa 10,8 gram ?

Pembahasan
1. Menentukan Rumus Empiris
nC : nH =
massa C / Ar C
:
massa H / Ar H

nC : nH =
2,4 / 12
:
0,3 / 1

nC : nH = 0,2 : 0,3

Rubah perbandingan molnya dalam bilangan lingkaran dengan dikalikan sepuluh (x10), sehingga didapatkan :
nC : nH = 2 : 3

Jadi rumus empirisnya yakni C2H3

2.Menentukan massa molekul relatif senyawa
Mr molekul =
Massa molekul / mol molekul

Mr molekul =
10,8 / 0,2
= 54

3. Menentukan nilai n
Mr rumus empiris x n = Mr rumus molekul
(2 Ar C + 3 Ar H ) x n = 54
(24 + 3) x n = 54
27n = 54
n = 2
Rumus Molekul = (Rumus Empiris)n
Rumus molekul = (C2H3)2 = C4H6

Sumber https://www.kontensekolah.com/

Senin, 18 Oktober 2021

Cara Mencari Rumus Molekul Beserta Pola Soalnya

Cara Mencari Rumus Molekul Beserta Pola Soalnya

Tutorial Blog dalam mata pelalajaran Kimia kali ini yaitu topik ihwal rumus molekul. Dalam pembahasan kali ini kita akan mencari atau bagaimana cara menentukan rumus molekul. Pada bagian final, Blog akan menyajikan contoh soal agar kita benar-benar paham bagaimana mencari rumus molekul.

Edisi bimbingan Blog sebelumnya sudah membahas perihal cara memilih rumus empiris serta panduan yang berisi kumpulan soal ihwal pembahasan rumus empiris. Anda dapat menemukannya pada bimbingan yang berjudul :
Seperti yang kita pahami bahwa terdapat dua prosedur dalam menyatakan rumus kimia ialah :
  1. Rumus Empiris
  2. Rumus Molekul

Rumus Empiris

1. Pengertian Rumus Empiris

Rumus Empiris ialah rumus yang memberikan perbandingan terkecil dari jumlah atom-atom komponen yang ada dalam sebuah senyawa.

Rumus empiris dianggap sebagai rumus yang paling sederhana dari suatu senyawa sebab rumus empiris mencari rasio yang terkecil dari atom-atom penyusun sebuah senyawa.

2. Contoh Rumus Empiris

  • Feri Oksida (Fe2O3) tersusun atas 2 atom Besi dan 3 atom Oksigen. Perbandingan rasio atom-atom pembentuk senyawa tersebut (Fe : O = 2 : 3) tidak mampu kita sederhanakan lagi. Dengan demikian rumus empirisnya ialah : Fe2O3
  • Rumus Molekul dari Etana yaitu C2H6 dimana mengandung jumlah atom C = 2 dan atom H = 6. Dari jumlah atom-atom penyusun senyawa tersebut memiliki rasio C: H = 2 : 6. Perbandingan atom-atom tersebut masih mampu disederhanakan lagi. Sehingga rasio terkecil dari perbandingan atom-atom tersebut ialah C : H = 1 : 3. Dari perbandingan terkecil ini maka rumus empiris untuk Etana (C2H6) adalah CH3.

Rumus Molekul

1. Pengertian Rumus Molekul

Rumus molekul yakni rumus yang memperlihatkan perbandingan jumlah atom yang sebetulnya dari unsur-komponen yang membentuk senyawa tersebut.

Rumus molekul merupakan kelipatan bilangan bundar dari rumus empiris. Secara matematika kekerabatan antara rumus molekul dengan rumus empiris dapat ditulis selaku berikut :
(Rumus Empiris)n = Rumus Molekul
n ialah bilangan bundar

Nilai n mampu ditentukan jikalau rumus empiris dan massa molekul relatif (Mr ) zat dikenali :

Mr rumus molekul = n × (Mr rumus empiris)

2. Contoh Rumus Molekul

  • Butena (C4H8) merupakan contoh rumus molekul yang memiliki perbandingan atom-atom C : H = 4 : 8. Jika kita sederhanakan perbandingan atomnya kita dapatkan rumus empiris CH2 dengan rasion C : H = 1 : 2.
  • Rumus molekul etilen (C2H4) memiliki perbandingan atom-atom C : H = 2 : 4. Jika disederhankan lagi rasio perbandingan atomnya, kita dapat rumus empirisnya ialah CH2 dengan rasio C : H = 1 : 2.
Perhatikan bahwa molekul C4H8 dan C2H4 memiliki rumus empiris yang sama. Namun pada intinya kedua molekul tersebut yakni senyawa yang berlainan dimana C4H8 ialah empat kali dari rumus empiris (n = 4) dan C2H4 yakni dua kali dari rumus empiris (n = 2).

Kedua molekul (C4H8 dan CH2) mempunyai rumus empiris yang sama, tetapi kedua molekul tersebut yakni senyawa yang berbeda dengan formula molekul yang berlainan. Butena adalah C4H8, atau empat kali rumus empiris.Sedankan etilen yaitu C2H4 merupakan dua kali rumus empiris.

3. Cara Menentukan Rumus Molekul

Berikut ini tindakan dalam memilih rumus molekul dari suatu senyawa :
  1. Menentukan rumus empiris 
  2. Menentukan massa molekul relatif senyawa 
  3. Menentukan nilai n

Contoh Rumus Molekul dan Rumus Empiris

Rumus Molekul dan Rumus Empiris
Nama Senyawa Rumsu Molekul Rumus Empiris
Air H2O H2O
Kapur Barus C12H10 C6H5
Amonia NH3 NH3
Glukosa C6H12O6 CH2O


Contoh Soal Rumus Molekul

1. Soal Rumus Molekul Pertama

Jika suatu senyawa mempunyai rumus empiris CH2O dan Mr= 60. Carilah rumus molekul senyawa tersebut (Ar C=12 H=1) ?

Pembahasan
1. Menentukan Rumus Empiris
Dari soal dimengerti Rumus Empiris : CH2O

2.Menentukan massa molekul relatif senyawa
Dari soal dimengerti Mr = 60

3. Menentukan nilai n
Mr (CH2O)n = 60
(Ar C + 2 Ar H + Ar O)n =60
(12 + 2.1 + 16)n = 60
30n = 60
n = 2

Rumus Molekul = (Rumus Empiris)n
Rumus molekul = (CH2O)2 = C2H4O2

Jadi rumus molekulnya yakni C2H4O2


2. Soal Rumus Molekul Kedua

Jika suatu senyawa hidrokarbon mengandung 48 gram C dan 8 gram H (Ar C = 12, Ar H = 1). Carilah rumus molekul senyawa tersebut jika dimengerti massa molekul relatifnya yakni 28 ?

Pembahasan
1. Menentukan Rumus Empiris
nC : nH =
massa C / Ar C
:
massa H / Ar H

nC : nH =
48 / 12
:
8 / 1

nC : nH = 4 : 8
nC : nH = 1 : 2

Kita dapatkan rumus empirisnya adalah CH2.

2.Menentukan massa molekul relatif senyawa
Mr CH2 = (1 x Ar C) + 2 (x Ar H)
Mr CH2 = (1 x 12) + (2 x 1) = 14

3. Menentukan nilai n
Mr rumus molekul = n × (Mr rumus empiris)
28 = n x 14
n =
28 / 14
= 2

Makara rumus molekul senyawa tersebut yaitu (CH2)2 = C2H4

Sumber https://www.kontensekolah.com/
Teladan Soal Rumus Empiris Beserta Pembahasannya

Teladan Soal Rumus Empiris Beserta Pembahasannya

Blog dalam mata pelajaran kimia kali ini akan membahas soal-soal mencari rumus empiris dari suatu senyawa. Dalam latihan soal rumus empiris ini, anda akan mendapatkan variasi soal yang lengkap sehingga ketika anda nantinya mengahapi cobaan, anda akan gampang menjawabnya.

Bagi anda yang berkeinginan mengulang bahan rumus empiris apalagi dahulu seperti : definisi rumus empiris, cara mencari atau menentukan rumus empiris. Anda dapat mengunjungi tutorial dengan judul : Pengertian dan Cara Menentukan Rumus Empiris.

Latihan Soal Rumus Empiris

1. Soal Rumus Empiris Pertama


Ketika dianalis sampel dari minyak bumi ditemukan kandungan Karbon sebesar 3,6 gram dan Hidrogen sebesar 0,8 gram (Ar C = 12 dan Ar H = 1). Tentukanlah Rumus Empirisnya ?

Pembahasan
Langkah 1. Menentukan massa masing-masing atom
massa C = 3,6 gram
massa H = 0,8 gram

Langkah 2. Konversi massa ke dalam bentuk mol
mol C =
massa C / Ar C

mol C =
3,6 / 12
= 0,3 mol

mol H =
massa H / Ar H

mol H =
0,8 / 1
= 0,8 mol

Langkah 3. Bandingkan nilai-nilai mol komponen tersebut
mol C : mol H = 0,3 : 0,8

Karena masih berbentuk pecahan, kita harus mengubahnya dalam bentuk bilangan bundar. Dari perbandingan tersebut, kedua nilai mol diatas kita kalikan sepuluh (x10), sehingga di dapatkan perbandingan molnya selaku berikut :
mol C : mol H = 3 : 8

Karena nilai tersebut ialah nilai yang tidak dapat disederhanakan lagi, maka perbandingan mol tersebutlah yang digunakan selaku rumus empiris.

Jadi rumus empiris dari senyawa tersebut adalah : C3H8


2. Soal Rumus Empiris Kedua


Tentukanlah rumus empiris untuk suatu sampel senyawa yang mengandung 27 gram Aluminium dan 24 gram Oksigen (Ar Al = 27 dan Ar O = 16 ) ?

Pembahasan
Langkah 1. Menentukan massa masing-masing atom
massa Al = 27 gram
massa O = 24 gram

Langkah 2. Konversi massa ke dalam bentuk mol
mol Al =
massa Al / Ar Al

mol Al =
27 / 27
= 1 mol

mol O =
massa O / Ar O

mol O =
24 / 16
= 1,5 mol

Langkah 3. Bandingkan nilai-nilai mol komponen tersebut
mol Al : mol O = 1 : 1,5

Karena masih ada mol yang berupa kepingan,maka harus diubah dalam bentuk bilangan lingkaran. Dari perbandingan tersebut, kedua nilai mol diatas kita kalikan sepuluh (x2), sehingga di dapatkan perbandingan molnya selaku berikut :
mol Al : mol O = 2 : 3

Kaprikornus rumus empiris dari senyawa tersebut adalah : Al2O3


3. Soal Rumus Empiris Ketiga


Jika suatu senyawa mengandung 40% Karbon, 6,6% Hidrogen dan sisanya Oksigen. Tentukanlah rumus empiris senyawa tersebut (Ar C = 12, Ar H = 1 dan Ar O = 16) ?

Pembahasan
Langkah 1. Menentukan massa masing-masing atom
%C = 40%
%H = 6,6%
%O = 100% – 40% – 6,6% = 53,4%

Karena masih berbentuk persentase, kita asumsikan massa total senyawa ialah 100 gram. Dengan demikian didapatkan massa masing-masing atom selaku berikut :
massa C = 40% x 100
massa C = 40 gram

massa H = 6,6% x 100
massa H = 6,6 gram

massa O = 53,4% x 100
massa O = 53,4 gram

Langkah 2. Konversi massa ke dalam bentuk mol
mol C =
massa C / Ar C

mol C =
40 / 12
= 3,3 mol

mol H =
massa H / Ar H

mol H =
6,6 / 1
= 6,6 mol

mol O =
massa O / Ar O

mol O =
53,4 / 16
= 3,3 mol

Langkah 3. Bandingkan nilai-nilai mol unsur tersebut
mol C : mol H : mol O = 3,3 : 6,6 : 3,3

Karena perbandingan molnya masih berbentuk cuilan, maka perlu dirubah dalam bilangan lingkaran. Untuk itu kita kalikan dengan sepuluh (x10). Sehingga akan kita peroleh perbandingan nilai mol modern selaku berikut :

mol C : mol H : mol O = 3 : 6 : 3

Walaupun sudah dalam bentuk bilangan bundar, namun perbandingan tersebut masih bisa disederhakan lagi dengan membagi 3 (:3), sehingga ditemukan :

mol C : mol H : mol O = 1 : 2 : 1

Dengan demikian rumus empirisnya yaitu CH2O


4. Soal Rumus Empiris Keempat


Suatu senyawa mengandung 64,6 gram Natrium, 45,2 gram Belerang dan 90 gram Oksigen (Ar Na = 23, Ar S = 32 dan Ar O = 16). Tentukanlah rumus empiris senyawa tersebut ?

Pembahasan
Langkah 1. Menentukan massa masing-masing atom
massa Na = 64,6 gram
massa S = 45,2 gram
massa O = 90 gram

Langkah 2. Konversi massa ke dalam bentuk mol
mol Na =
massa Na / Ar Na

mol Na =
64,6 / 23
= 2,8 mol

mol S =
massa S / Ar S

mol S =
45,2 / 32
= 1,4 mol

mol O =
massa O / Ar O

mol O =
90 / 16
= 5,6 mol

Langkah 3. Bandingkan nilai-nilai mol komponen tersebut
mol Na : mol S : mol O = 2,8 : 1,4 : 5,6

Karena perbandingan molnya masih dalam belahan, kita perlu rubah dalam bilangan bundar. Untuk itu kita kalikan dengan sepuluh (x10). Sehingga akan kita dapatkan perbandingan nilai mol modern sebagai berikut :

mol Na : mol S : mol O = 28 : 14 : 56

Perbandingan mol diatas masih mampu disederhankan lagi, yaitu dengan membagi dengan 14(:14). Dengan demikian akan didapatkan nilai perbandingan mol gres, yakni :

mol Na : mol S : mol O = 2 : 1 : 4

Dengan demikian rumus empirisnya yaitu Na2SO4


5. Soal Rumus Empiris Kelima


Jika sampel dari sebuah senyawa mengandung 69,94% Besi dan 30,06% Oksigen (Ar Fe = 55,85 dan Ar O = 16) . Tentukanlah rumus empiris senyawa tersebut ?

Langkah 1. Menentukan massa masing-masing atom
%Fe = 69,94%
%O = 30,06%

Karena dalam bentuk persentase, maka kita asumsikan massa total senyawa tersebut yakni 100 gram. Dengan demikian massa masing-masing atom didapatkan selaku berikut :
massa Fe = 69,94% x 100
massa Fe = 69,94 gram

massa O = 30,06% x 100
massa O = 30,06 gram

Langkah 2. Konversi massa ke dalam bentuk mol
mol Fe =
massa Fe / Ar Fe

mol Fe =
69,94 / 55,85
= 1,25 mol

mol O =
massa O / Ar O

mol O =
30,06 / 16
= 1,87 mol

Langkah 3. Bandingkan nilai-nilai mol komponen tersebut
mol Fe : mol O = 1,25 : 1,87

Karena masih berupa pecahan, kita rubah dalam bilangan bulat aktual dengan dikalikan 10 (x10). Sehingga ditemukan perbandingan modern :

mol Fe : mol O = 125 : 187

Perbandingan tersebut masih mampu disederhanakan. Untuk perkara diatas, cara paling gampang menyederhanakannya yaitu dengan membagi nilai mol terkecil.

Nilai mol terkecil yang kita peroleh yaitu mol dari atom Fe dengan nilai = 125 . Untuk itu, nilai mol dari semua atom kita bagi dengan 125.

mol Fe =
125 / 125
= 1
mol O =
187 / 125
= 1,49 ≈ 1,5

Dengan demikian kita peroleh perbandingan mol modern :

mol Fe : mol O = 1 : 1,5

Karena salah satu masih ada yang berbentuk pecahan, maka perlu dirubah dalam bilangan bulat dengan dikali 2 (x2). Sehingga di dapatkan perbandingan nilai mol yang modern :

mol Fe : mol O = 2 : 3

Dengan demikian kita peroleh rumus empirisnya adalah Fe2O3

Sumber https://www.kontensekolah.com/
Cara Menentukan Rumus Empiris Beserta Teladan Soalnya

Cara Menentukan Rumus Empiris Beserta Teladan Soalnya

Blog dalam mata pelajaran Kimia kali ini akan membahas ihwal rumus empiris.

Rumus empiris yang akan kita diskusikan dalam Blog kali ini mencakup : pengertian rumus empiris, cara memilih rumus empiris dari sebuah senyawa. Kemudian untuk memperkuat pengertian kita tentang rumus empiris, kita akan bergelut dengan beberapa soal dalam mencari rumus empiris dari sebuah senyawa.

Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan oksigen untuk benafas dan juga air kalau terasa haus.

Oksigen dilambangkan dengan O2, sedangkan air dilambangkan dengan H2O. Yang manakah unsur dan yang mana senyawa ?.

Tentunya kita mengetahui bahwa Oialah bagian, sedangkan H2O yakni senyawa. Dari sini kita mampu menawan kesimpulan bahwa :
  • Unsur yakni bahan atau zat yang tidak mampu dipisah lagi menjadi bagian lain atau dengan kata lain tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana.

    Contoh :
    • Okisgen (O)
    • Besi (Fe)
    • Emas (Au)
    • Perak (Ag)
    • Phospor (P)
    • Raksa (Hg)

  • Senyawa adalah zat yang dapat diuraikan ke dalam bentuk yang lebih sederhana melalui reaksi kimia. Senyawa ialah zat-zat yang tersusun atas dua unsur atau lebih yang bergabung secara kimia dengan perbandingan massa tertentu.

    Contoh :
    • Air (H2O)
    • Asam Klorida (HCl)
    • Garam/ Natrium Klorida (NaCl)
    • gula pasir ( CH2COOH )

Rumus Kimia


Rumus kimia yakni ekspresi yang menyatakan jumlah dan jenis atom yang ada dalam molekul suatu zat. Jumlah atom ditunjukkan oleh subskrip yang mengikuti simbol elemen.

1. Rumus kimia untuk bagian 

Untuk rumus kimia suatu unsur digambarkan dengan lambang atom bagian tersebut yang disertai subskrip sebuah angka yang menyatakan jumlah atom yang terdapat dalam satu molekul komponen tersebut.
Contoh:
  • O2  : Dalam 1 molekul gas oksigen mengandung 2 atom Oksigen.
  • N2 : Dalam 1 molekul gas Nitrogen mengandung 2 atom Nitrogen.
Kaprikornus dalam rumus kimia kita menulis Oksigen dengan O2  sedangkan O saja untuk melambangkan  unsur dari Oksigen itu sendiri.

2. Rumus kimia untuk senyawa

Untuk rumus kimia sebuah senyawa  digambarkan dengan lambang atom komponen-bagian (lebih dari satu bagian) yang membentuk senyawa tersebut dan disertai oleh suatu angka yang menunjukkan jumlah atom bagian tersebut di dalam satu molekul senyawa.
Contoh:
  • H2O
    Dalam 1 molekul air mengandung 2 atom Hidrogen dan 1 atom Oksigen
  • NaCl
    Dalam 1 molekul garam dapur mengandung 1 atom Natrium dan 1 atom Klorida
  • C12H22O11
    Dalam 1 molekul gula mengadung 12 atom Karbon, 22 atom Hidrogen dan 11 atom Oksigen

Jenis-Jenis Rumus Kimia


Untuk menyatakan rumus kimia terdapat dua cara adalah :
  1. Rumus Empiris
    Rumus empiris suatu senyawa didefinisikan selaku rumus yang menunjukkan rasio komponen-bagian yang ada dalam senyawa, namun bukan jumlah sebenarnya dari atom yang ditemukan dalam molekul. Rasio dilambangkan dengan subskrip di sebelah simbol komponen.

  2. Rumus Molekul
    Rumus Molekul sebuah senyawa didefinisikan selaku rumus yang memperlihatkan jumlah atom yang bekerjsama dari sebuah senyawa. Dapat dibilang rumus molekul ini merupakan lambang dari senyawa itu sendiri.
Dari sini kita mampu simpulkan bahwa :
Rumus kimia yang mampu disederhanakan lagi atom-atom penyusun dari suatu senyawa kita namakan Rumus Molekul. Begitu sebaliknya, rumus kimia yang rasio atom-atom penyusun dari sebuah senyawa yang tidak dapat disederhanakan lagi disebut dengan Rumus Empiris.

Rumus Empiris


Karena rumus empiris mencari rasio yang terkecil dari atom-atom penyusun suatu senyawa, kerapkali rumus empiris dianggap juga selaku rumus paling sederhana dari suatu senyawa.

Contoh Rumus Empiris

  • Kalsium klorida (CaCl2) tersusun atas 1 atom kalsium dan 2 atom klorin. Perbadingan rasio atom-atom pembentuk senyawa tersebut (Ca : Cl ialah 1 : 2) tidak dapat disederhnakan lagi, sehingga Rumus Empirisnya yaitu CaCl2.
  • Rumus molekul dari Glukosa adalah C6H12O6 dimana terdapat jumlah atom C = 6, H = 12 dan O = 6. Dari jumlah atom-atom penyusun senyawa tersebut dimengerti bahwa C : H : O = 6 : 12 : 6. Perbandingan atom-atom belum meraih rasio yang terkecil, karena masih bisa disederhanakan. Dengan demikian rasio atau perbandingan terkecil dari atom-atom tersebut menjadi C : H : O = 1 : 2 : 1. Dari perbandingan terkecil ini maka rumus empiris untuk glukosa (C6H12O6) yaitu CH2O.

Rumus Molekul


Rumus molekul suatu senyawa dapat berupa rumus empiris atau kelipatan dari rumus empiris. Sebagai acuan, rumus molekul butena, C4H8 menunjukkan bahwa terdapat empat atom karbon dan delapan atom hidrogen. Rumus empirisnya yaitu CH2.

Satu molekul etilen (rumus molekul C2H4) mengandung dua atom karbon dan empat atom hidrogen. Rumus empirisnya yaitu CH2. Kedua molekul (C4H8 dan CH2) mempunyai rumus empiris yang sama, tetapi kedua molekul tersebut ialah senyawa yang berlainan dengan formula molekul yang berlawanan. Butena yakni C4H8, atau empat kali rumus empiris.Sedankan etilen adalah C2H4 ialah dua kali rumus empiris.

Langkah-Langkah Menentukan Rumus Empiris


Berikut ini ialah bimbingan dalam mencari atau menentukan rumus empiris :
  1. Mulailah dengan jumlah gram atau massa setiap atom yang diberikan dalam persoalan. Jika nilai massanya berbentukpersentase, asumsikan bahwa total massa yakni 100 gram.
  2. Ubah massa masing-masing atom menjadi mol dengan membagi massa atom dengan Ar masing-masing
  3. Bagilah setiap nilai mol dengan jumlah mol terkecil yang dijumlah. Bulatkan setiap angka yang anda dapatkan ke seluruh nomor terdekat

Contoh Soal Menentukan Rumus Empiris

1. Soal Rumus Empiris Pertama


Tentukan rumus empiris dari suatu senyawa kalau mengandung 13,5 gram Ca, 10,8 gram O, dan 0,675 gram H (Ar Ca = 40,1 , Ar O = 16 dan Ar H = 1,01 ) ?

Pembahasan
Langkah 1. Menentukan massa masing-masing atom
massa Ca = 13,5 gram
massa O = 10,8 gram
massa H = 0,675 gram

Langkah 2. Konversi massa ke dalam bentuk mol
mol Ca =
massa Ca / Ar Ca

mol Ca =
13,5 / 40,1
= 0,337 mol

mol O =
massa O / Ar O

mol O =
10,8 / 16
= 0,675 mol

mol H =
massa H / Ar H

mol H =
0,675 / 1,01
= 0,668 mol

Langkah 3. Bagi nilai mol dengan jumlah mol terkecil
Nilai mol terkecil yang kita peroleh ialah mol dari atom Ca dengan nilai = 0,337. Untuk itu, nilai mol dari semua atom kita bagi dengan 0,337.

mol Ca =
0,337 / 0,337
= 1
mol O =
0,675 / 0,337
= 2
mol H =
0,668 / 0,337
= 1,98 ≈ 2

Jadi rumus empiris dari senyawa tersebut ialah : CaO2H2 ⇒ Ca(OH)2

2. Soal Rumus Empiris Kedua


Tentukan Rumus Empiris dari suatu senyawa yang mengandung Fe = 69,94% dan O = 30,06% (Ar Fe = 55,85 dan Ar O = 16)

Pembahasan
Langkah 1. Menentukan massa masing-masing atom
%Fe = 69,94%
%O = 30,06%

Karena dalam bentuk persentase, maka kita asumsikan massa total senyawa tersebut yakni 100 gram, sehingga massa masing-masing atom adalah :
massa Fe = 69,94% x 100
massa Fe = 69,94 gram

massa O = 30,06% x 100
massa O = 30,06 gram

Langkah 2. Konversi massa ke dalam bentuk mol
mol Fe =
massa Fe / Ar Fe

mol Fe =
69,94 / 55,85
= 1,252 mol

mol O =
massa O / Ar O

mol O =
30,06 / 16
= 1.879 mol

Langkah 3. Bagi nilai mol dengan jumlah mol terkecil
Nilai mol terkecil yang kita dapatkan ialah mol dari atom Fe dengan nilai = 1,252 . Untuk itu, nilai mol dari semua atom kita bagi dengan 1,252.

mol Fe =
1,252 / 1,252
= 1
mol O =
1.879 / 1,252
= 1,5

Karena mol O = 1,5 dan terlalu jauh dibulatkan kebawah atau keatas. Maka lebih baik dikali 2, sehingga :
mol Fe = 2 x 1 = 2
mol O = 2 x 1,5 = 3

Dengan demikian kita dapatkan rumus empirisnya ialah Fe2O3

Sumber https://www.kontensekolah.com/

Minggu, 17 Oktober 2021

Pengertian Moralitas, Molalitas Dan Normalitas

Pengertian Moralitas, Molalitas Dan Normalitas

Blog kali ini akan membahas unit atau satuan dalam menyatakan fokus larutan. Satuan fokus larutan yang hendak kita bahas yakni  pemahaman dari : moralitas, molalitas dan normalitas.

Dalam suatu larutan terdapat dua zat ialah : zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Komponen zat yang lebih sedikit dalam suatu larutan kita sebut dengan zat terlarut (solute). Begitupula sebaliknya, unsur zat yang lebih banyak disebut dengan zat pelarut (solvent).

Konsentrasi larutan ialah mekanisme dalam menyatakan banyaknya zat terlarut (solute) dalam  larutan. Suatu larutan akan dibilang larutan encer (dilute) apa kalau konsentrasinya kecil, sedangkan jika konsentrasinya banyak maka akan menciptakan larutan pekat  (concentrated).

Untuk menyatakan konsentrasi larutan kita mampu memakai : Molaritas, Molalitas dan juga Normalitas.

Pengertian Molaritas


Definisi molaritas yakni banyaknya jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter (1000 mL) larutan. 

Pernahkan anda melihat botol HNO3 3M. Tahukan anda apa tujuannya ?. Botol tersebut memperlihatkan isu bahwa botol tersebut mengandung 3 mol HNO3 dalam 1 Liter larutan.

Molaritas disimbolkan dengan M dan mempunyai satuan : mol/liter.

Apabila terdapat n mol senyawa terlarut dalam V liter larutan, maka rumus molaritas larutan selaku berikut :
M =
n / V

Keterangan :
  • M menyatakan Molaritas. Satuanyannya ialah : mol/liter
  • n menyatakan Jumlah mol terlarut. Satuannya yaitu : mol
  • V adalah Volume larutan. Satuannya yaitu : liter(L)

Untuk melihat lebih detil lagi pembahasan perihal rumus-rumus molaritas beserta contoh soalnya, anda mampu mengunjungi tutorial berikut :

Pengertian Molalitas


Definisi molalitas ialah banyaknya jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut.

Jika kita perhatikan definisi Molaritas dengan Molalitas sepintas hampir sama. Perbedaanya terletak pada penyebutnya dimana Molaritas memakai Volume larutan dalam 1 liter (1000 mL), sedangkan Molalitas memakai massa zat pelarut dalam 1 kg (1000 gram).

Satuan dari molalitas yaitu molal ( m ) yang sama dengan mol/kilogram.

Apabila n mol senyawa di larutkan ke dalam P kilogram pelarut, maka rumus molalitas larutan sebagai berikut :
Molalitas =
jumlah mol terlarut / massa pelarut (kg)
⇒ m =
n / P

Keterangan :
  • m ialah molalitas, satuannya : molal
  • n ialah jumlah mol terlarut, satuannya : mol
  • P ialah massa zat pelarut, satuannya : kg

Untuk berita lebih lanjut ihwal molalitas seperti rumus-rumusnya beserta latihan soal, anda mampu mengunjungi tutorial berikut ini :

Pengertian Normalitas


Definisi normalitas yakni banyaknya jumlah mol ekuivalen zat terlarut (solute) dalam 1 liter larutan.

Jika kita menyaksikan definisi Normalitas dengan Moralitas memiliki kemiripan ialah sama-sama dibandingkan kepada volume larutan (1 liter). Namun jumlah mol zat pelarut yang digunakan pada normalitas yaitu jumlah mol yang dikali dengan jumlah ion (valensi).

Satuan dari normalitas ialah wajar ( N ) yang sama dengan mol ekivalen/liter.

Apabila n mol ekivalen di larutkan ke dalam 1 liter , maka rumus normalitas larutan dapat ditulis sebagai berikut:
N=
Ek / V

Keterangan :
  • N menyatakan Normalitas
  • Ek menyatakan mol ekivalen dimana jumlah mol dikali jumlah ion H+ atau ion OH-
  • V menyatakan volume

Untuk klarifikasi lebih lanjut perihal rumus-rumus normalitas beserta latihan soalnya, silahkan anda datangi tutorial berikut ini :

Sumber https://www.kontensekolah.com/
Mengkalkulasikan Fokus Larutan Dalam Ppm Dan Ppb

Mengkalkulasikan Fokus Larutan Dalam Ppm Dan Ppb

Tujuan dari pembelajaran materi kimia dalam Blog kali ini yaitu biar kita dapat memahami dalam memilih kadar zat dalam ppm dan ppb.

Kita sering mendengar satuan ppm dan ppb dalam menyatakan kandungan sebuah senyawa dalam suatu larutan contohnya kandungan garam dalam air bahari, kandungan polutan dalam sungai, atau kandungan iodium dalam garam.

Tentunya kita mengajukan pertanyaan apa itu ppm dan ppb ?

Pada bahan-materi fokus larutan sebelumnya, kita mempelajari tentang :
1. Persen konsentrasi
2. Molaritas
3. Molalitas
4. Normalitas
5. Fraksi mol

Sekarang giliran kita mempelajari wacana "ppm dan ppb" yang merupakan bagian dari cara dalam menyatakan fokus larutan juga.

Apa itu ppm dan ppb ?

Terkadang jumlah zat terlarut terdapat jumlah yang sungguh kecil untuk suatu larutan yang encer. Oleh alasannya itu dalam menyatakan konsentrasi zat terlarut dalam larutan tersebut, dipakai dalam bentuk ppm (parts per million). Jika kita alihbahasakan kedalam bahasa indonesia , ppm (parts per million) yaitu bpj (bagian per juta).

Selain ppm(parts per million), kita juga menggunakan bentuk  ppb(parts per billion) atau bab per milliar (ppb) dalam larutan yang sangat encer.

Definisi 1 ppm ?

1 ppm mampu diartikan sebagai massa zat terlarut (dalam mg) dalam 1kg larutan . Atau dapat juga kita artikan 1 ppm sama dengan massa zat terlarut 1 mL dalam 1 L larutan. Dengan demikian mampu kita tulis 1 ppm :

1 ppm = 1 mg/kg atau 1 ml/L


Rumus - Rumus ppm dan ppb

1. Rumus ppm
ppm =
Massa zat terlarut (mg) / Volume larutan (L)

2. Rumus ppb
ppb =
Massa zat terlarut (µg) / Volume larutan (L)


Contoh Soal

1. Soal ppm dan ppb pertama


Limbah penyamakan kulit mengandung 0,25 gram krom dalam 10 L larutannya. Berapa ppm kah krom dalam larutan tersebut ?

Pembahasan
Massa krom = 0,25 gram = 250 mg
ppm krom =
250 mg / 10 L
= 25 ppm


2 Soal ppm dan ppb kedua


Berapa konsentrasi (ppm) selenium bila 1,3 miligram didapatkan dalam 2500 kg tanah ?

Pembahasan
Massa selenium = 1,3 mg
ppm krom =
1,3 mg / 250 kg
= 0,00052 ppm


3. Soal ppm dan ppb ketiga


Berapa fokus (ppb) dari PCBs (Polychlorinated Biphenyls) dalam tumpahan bahan kimia, jikalau terdapat 0,060 mg pada 4.600 Kg tanah ?

Pembahasan
Massa PCBs = 0,060 mg = 60 µg

ppb PCBs =
60 µg / 4600 kg
= 0,013 ppb


4. Soal ppm dan ppb keempat


Berapa massa nikel dalam sampel propanol 2,4 Kg kalau konsentrasinya 20 ppb ?

Pembahasan
massa propanol (larutan) = 2,4 kg
ppb nikel = 20 ppb

20 ppb =
massa nikel (µg) / 2,4 kg

massa nikel (µg) = 20 x 2,4
massa nikel (µg) = 48 µg

Sumber https://www.kontensekolah.com/
Teladan Soal Normalitas Beserta Pembahasannya

Teladan Soal Normalitas Beserta Pembahasannya

Materi kimia dalam Blog kali ini akan membahas perihal latihan soal normalitas. Sehingga diharapkan nantinya anda sudah biasa dalam menuntaskan soal-soal yang berkaitan dengan normalitas.

Pada bahan atau tutorial sebelumnya kita telah membicarakan beberapa desain penting perihal normalitas mirip : definisi normalitas, rumus-rumus yang berkaitan dengan normalitas dan juga beberapa contoh soal normalitas.

Jika anda membutuhkan atau ingin mereview rancangan-rancangan penting normalita anda mampu mengunjungi tutorial yang berjudul : Pengertian dan Rumus Normalitas

Nah, dalam potensi ini ..Blog akan menghadirkan lebih banyak lagi soal-soal penerapan normalitas dalam sebuah larutan.

Latihan Soal Normalitas

1. Soal Normalitas Pertama


Hitunglah normalitas dari 0,1381 M NaOH ?

Pembahasan
NaOH yakni teladan Basa. Sehingga kita akan mencari valensinya berdasarkan ion OH
Reaksi : NaOH → Na+ + OH-
Dari reaksi diatas dapat diketahui a (banyaknya ion) = 1

M = 0,1381 M

Gunakan rumus relasi Normalitas dengan Moralitas :
N = M x a
N = 0,1381 x 1
N = 0.1381 N


2. Soal Normalitas Kedua


Hitunglah normalitas dari 0,0521 M H3PO4 ?

Pembahasan
H3PO4 adalah acuan Asam. Sehingga kita akan mencari valensinya menurut ion H+
Reaksi : H3PO4 → 3 H+ + PO43-
Dari reaksi diatas dapat dikenali a (banyaknya ion) = 3

M = 0,0521 M

Gunakan rumus hubungan Normalitas dengan Moralitas :
N = M x a
N = 0,0521 x 3
N = 0,156 N


3. Soal Normalitas Ketiga


Hitunglah normalitas dari 2 M Ca(OH)2 ?

Pembahasan
Ca(OH)2 ialah teladan Basa. Sehingga kita akan mencari valensinya menurut ion OH-
Reaksi : Ca(OH)2 → Ca2+ + 2OH-
Dari reaksi diatas dapat dikenali a (banyaknya ion) = 2

M =2 M

Gunakan rumus korelasi Normalitas dengan Moralitas :
N = M x a
N = 2 x 2
N = 4 N


4. Soal Normalitas Keempat


Massa H2SO4 (Mr =98) sebanyak 98 gram dilarutkan dalam 500 ml larutan . Tentukanlah :
a. Bobot Ekivalennya
b. Normalitas larutan tersebut

Pembahasan
a. Bobot Ekivalennya
H2SO4 ialah pola Asam. Sehingga kita akan mencari valensinya menurut ion H+ Reaksi: H2SO4 → 2H+ + SO4-2
Dari reaksi diatas mampu diketahui a (banyaknya ion) = 2

Mr dari H2SO4 yaitu 98

Kaprikornus Bobot Ekivalennya yakni :
BE =
Mr / a
=
98 / 2
= 49

b. Normalitas larutan
N =
m / BE
x
1000 / V

N =
98 / 49
x
1000 / 500
= 2 x 2 = 4 N

Sumber https://www.kontensekolah.com/

Sabtu, 16 Oktober 2021

Pengertian Normalitas, Rumus Normalitas Dan Contoh Soal

Pengertian Normalitas, Rumus Normalitas Dan Contoh Soal

Tujuan dari pembelajaran materi kimia kali ini dalam Blog ialah semoga kita mampu mengerti rancangan-desain Normalitas seperti : apa yang dimaksud dengan normalitas, rumus normalitas serta teladan soal normalitas.

Seperti yang pernah diungkapkan pada bahan sebelumnya, bahwa untuk menyatakan fokus larutan terdapat beberapa cara ialah :
1. Persen fokus
2. Part per million ( ppm) atau bab per juta (bpj)
3. Molaritas
4. Molalitas
5. Normalitas
6. Fraksi mol

Sekarang giliran topik Normalitas yang perlu kita ketahui.

Pengertian  dan Rumus Normalitas

1. Pengertian Normalitas

Normalitas ialah salah satu cara mengungkapkan konsentrasi larutan dengan menggambarkan jumlah mol ekuivalen zat terlarut (solute) dalam 1 liter larutan.

Apa anda masih ingat definisi Moralitas  ?

Ya, Moralitas adalah  salah satu cara menyatakan fokus larutan yang dengan menggambarkan jumlah mol zat terlarut (solute) dalam 1 liter larutan.

Sepintas definisi Moralitas dengan Normalitas hampir sama. Perbedaannya terletak pada jumlah mol ekivalen yang digunakan pada Normalitas. Jumlah mol ekivalen ini melibatkan perhitungan valensi (banyaknya ion).

2. Rumus - Rumus Normalitas

Berikut ini yakni rumus-rumus yang berkaitan dengan normalitas dari suatu larutan :

1. Rumus Normalitas bila dikenali jumlah mol ekivalen dan volume :
N=
Ek / V

Keterangan :
  • N menyatakan Normalitas
  • Ek menyatakan mol ekivalen dimana jumlah mol dikali jumlah ion H+ atau ion OH-
  • V menyatakan volume

2. Rumus mencari Mol Ekivalen :
Ek = n x a
Dimana :
  • Ek yakni mol ekivalen
  • n yaitu jumlah mol
  • a yakni valensi (banyaknya ion)
Untuk asam, 1 mol ekivalen seimbang dengan 1 mol ion H+
Untuk basa, 1 mol ekivalen sepadan dengan 1 mol ion OH-

3. Rumus mencari Bobot Ekivalen (BE) :
BE =
Mr / a

Dimana :
  • BE yakni Bobot Ekivalen
  • Mr adalah massa molekul relativ
  • a adalah valensi (banyaknya ion)

4. Rumus Normalitas jika diketahui jumlah mol dan volume dalam mililiter (mL) :
N =
m / Mr
x
1000 / V
x a ⇔ N =
m / BE
x
1000 / V

Dimana :
  • N adalah Normalitas
  • m yakni massa zat terlarut
  • Mr ialah massa molekul relative
  • a yakni valensi (banyaknya ion)
  • V adalah volume

5. Rumus Hubungan Normalitas dengan Moralitas :
N = M x a ⇔ N =
n x a / V

Dimana :
  • N yakni Normalitas
  • n yakni jumlah mol
  • M yaitu Moralitas 
  • a yakni valensi (banyaknya ion)
  • V yaitu volume


Contoh Soal Normalitas

1. Soal Normalitas Pertama


Tentukan nilai Bobot Ekivalen (BE) dan Normalitas larutan 6 M H3PO4 (Mr = 98) kalau dimengerti reaksinya sebagai berikut:
H3PO4(aq) + 3OH(aq) ⇌ PO43–(aq) + 3H2O(l)


Pembahasan
H3PO4 ialah suatu asam, maka valensinya diputuskan dari banyaknya ion H+ yang didonorkan terhadap basa. Makara valensinya (a) ialah 3.
a = 3
M = 6 M
Mr = 98

Rumus mencari Bobot Ekivalen :
BE =
Mr / a

BE =
98 / 3
= 32,67

Karena dimengerti Molaritas, maka kita gunakan rumus hubungan Normalitas dengan Moralitas :
N = M x a
N = 6 x 3 = 18 N


2. Soal Normalitas Kedua


Carilah nilai massa (gram) larutan 0,25 N asam sulfat (Mr = 98) dalam 500 liter larutan ?

Pembahasan
Reaksi: H2SO4 → 2H+ + SO4-2
Normalitas = 0,25 N dan a (banyaknya ion) = 2 (terdapat 2 ion H+)
Dengan demikian kita dapat mencari nilai Moralitas dengan rumus :
N = M x a
M =
N / a
=
0,25 / 2
= 0,125

Langkah selanjutnya baru kita cari banyaknya gram larutan yang diperlukan dengan rumus (lihat bagian Molaritas):
N =
m / Mr
x
1000 / V
x a
M =
m / Mr
x
1000 / V

0,125 =
m / 98
x
1000 / 500

m =
0,125 x 98 x 500 / 1000
= 6,125 gram

Sumber https://www.kontensekolah.com/
Contoh Soal Fokus Larutan Dalam Persen

Contoh Soal Fokus Larutan Dalam Persen

Tujuan dari bahan kimia kali ini, Blog akan mendatangkan materi wacana fokus larutan dalam bentuk persen. Tentunya kita akan bergelut dengan soal-soal persen massa, soal persen volume dan soal persen massa-volume.

Definisi Larutan

Larutan merupakan adonan yang homogen, yaitu gabungan yang mempunyai komposisi merata atau serba sama di seluruh bab volumenya.

Komponen Larutan

Suatu larutan berisikan satu atau beberapa macam zat terlarut dan satu pelarut. Nah disini kita akan memahami apa itu zat terlarut dan apa yang dimaksud dengan zat pelarut.
  • Zat terlarut (solute)
    Zat terlarut merupakan bagian yang jumlahnya sedikit dalam suatu larutan. Contoh dari zat terlarut ialah : gula, asam cuka, alkohol,  garam dan lain-lain.
  • Zat pelarut (solvent)
    Zat pelarut merupakan unsur yang jumlahnya lebih banyak dalam sebuah larutan. Zat pelarut lazimnya berwujud cair , teladan : air, alkohol, asam khlorida, asam sulfat dsb.

Konsentrasi Larutan

Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut. Konsentrasi ini merupakan cara dalam menyatakan kekerabatan kuantitatif antara zat zat terlarut dengan pelarut. Terdapat beberapa cara dalam menyatakan fokus larutan, yaitu :
1. Persen konsentrasi
2. Part per million ( ppm) atau bab per juta (bpj)
5. Normalitas

Dalam pembahasan kita kali ini, Blog akan mengfokuskan tentang persen konsenstrasi.

Rumus - Rumus Persen Konsentrasi

Suatu konsentrasi larutan dapat dinyatakan selaku persentasi zat terlarut dalam larutan. Ada beberapa cara untuk menyatakan fokus larutan dalam persen, adalah :

1. Persen Massa (%W/W)

Untuk mengukur persen berat (%W/W)  memakai rumus : 
% massa =
Gram zat terlarut / Gram larutan
x 100%

Contoh Soal
Hitung berapa persen massa NaOH yang dibentuk dengan melarutkan 30 gram NaOH dalam 120 gram air ?

Pembahasan
massa zat terlarut = 30 gram
massa zat pelarut = 120 gram

massa larutan = massa zat terlarut + massa zat pelarut
massa larutan = 30 + 120 = 150 gram

% massa NaOH =
Gram zat terlarut / Gram larutan
x 100%
% massa NaOH =
30 / 150
x 100% = 20%

2. Persen Volume (%V/V)

Untuk mengukur persen volume (%V/V) digunakan rumus :
% volume =
Volume zat terlarut / Volume larutan
x 100%

Contoh Soal
Hitung persen volume 50 mL alkohol yang dilarutkan dalam 70 mL air ?

Pembahasan
Volume zat terlarut = 50 mL
Volume zat pelarut = 70 mL

Volume larutan = Volume zat terlarut + Volume zat pelarut
Volume larutan = 50 + 70 = 120 mL

% volume alkohol =
Volume zat terlarut / Volume larutan
x 100%
% volume alkohol =
50 / 120
x 100% = 41,67 %

3. Persen Massa-Volume (%W/V)

Untuk mengukur persen massa-volume (%W/V) dipakai rumus :
% massa-volume =
Massa zat terlarut / Volume larutan
x 100%

Contoh Soal
Hitung persen massa-volume 0,25 gram CH3COOH dalam 10 mL larutan cuka dapur ?

Pembahasan
massa zat terlarut = 0,25 gram
volume larutan = 10 mL

% massa-volume CH3COOH =
Massa zat terlarut / Volume larutan
x 100%
% massa-volume CH3COOH =
0,25 / 10
x 100% = 2,5%


Silahkan putar video di bawah ini untuk mendapatkan penjelasan ihwal rumus dan contoh soal konstenrasi larutan dalam persen:

Sumber https://www.kontensekolah.com/
Pembahasan Soal Molaritas Dan Soal Molalitas

Pembahasan Soal Molaritas Dan Soal Molalitas

Blog kali ini akan mendatangkan bahan kimia yang mau membahas tentang soal molaritas dan juga soal molalitas.

Suatu larutan yakni adonan dua atau lebih zat yang homogen. Suatu larutan terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut. Misalnya : dalam larutan garam, garam adalah zat terlarut sedangkan air sebagai pelarut.

Zat terlarut adalah zat yang larut dalam pelarut yang komposisinya lebih kecil dalam suatu larutan.

Sedangkan zat pelarut yang dikenal dengan istilah "solvent" merupakan zat yang kuantitasnya (kadar/komposisi) lebih besar dalam suatu larutan. Zat pelarut kebanyakan berwujud cair. Contohnya : air, asam khlorida, alkohol dan lain sebagainya.

Konsentrasi larutan ialah parameter yang menyatakan komposisi atau perbandingan kuantitatif antara zat terlarut dengan pelarut. Terdapat beberapa  cara untuk menyatakan secara kuantitatif komposisi suatu larutan, antara lain :
1.Persen
2. Part per million ( ppm) atau bab per juta (bpj)
3. Molaritas
4. Molalitas
5. Normalitas
6. Fraksi mol

Namun, soal yang kita bahas kali ini ialah soal-soal yang berkenaan dengan Molaritas dan Molalitas.

Molaritas

1. Pengertian  Molaritas


Molaritas adalah fokus larutan yang dinyatakan sebagai jumlah mol zat terlarut per liter larutan.

2. Rumus - Rumus Molaritas


A. Rumus Dasar Molaritas
M =
n / V

Dimana :
  • M adalah Molaritas yang satuannya: mol/liter
  • n yakni Jumlah mol terlarut yang satuannya : mol
  • V ialah Volume larutan yang satuannya : liter(L)

B. Pengembangan Rumus Dasar
M = n x
1000 / V
⇔ M =
m / Mr
x
1000 / V

Rumus Mencari Jumlah mol terlarut : n =
m / Mr

Dimana :
  • M ialah Molaritas yang mempunyai satuan : mol/liter
  • n yaitu Jumlah mol terlarut yang memiliki satuan : mol
  • V adalah Volume larutan yang mempunyai satuan : liter(L)
  • Mr ialah massa molekul relatife
  • m menyatakan massa zat terlarut yang mempunyai satuan : gram

C. Rumus Molaritas Campuran
MCampuran =
VAMA + VBMB / VA + VB

Keterangan :
  • VA ialah Volume zat A
  • VB yaitu Volume zat B
  • MA ialah Molaritas zat A
  • MB yakni Molaritas zat B


Molalitas

1. Pengertian Molalitas


Molalitas yaitu fokus larutan yang dinyatakan sebagai jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram (1 kg) pelarut .

2. Rumus - Rumus Molalitas


A. Rumus Molalitas Dasar
Molalitas =
mol terlarut / kg pelarut
⇒ m =
n / P

Keterangan :
  • m menyatakan molalitas yang memiliki satuan : molal
  • n menyatakan jumlah mol terlarut yang memiliki satuan : mol
  • P menyatakan massa zat pelarut yang memiliki satuan : kg

B. Rumus Pengembangan Molalitas Dasar
m = n x
1000 / P
⇔ m =
g / Mr
x
1000 / P

Dimana :
  • m ialah molalitas yang mempunyai satuan : molal
  • n yakni jumlah mol yang mempunyai satuan: mol
  • P yaitu massa zat pelarut yang mempunyai satuan : gram
  • g ialah massa zat terlarut yang mempunyai satuan : gram
  • Mr yakni massa molekul relatif


Latihan Soal Molaritas dan Molalitas

1. Soal Molaritas Pertama


Sebanyak 30 gram urea (Mr = 60 ) dilarutkan ke dalam 100 ml air. Hitunglah molaritas larutan tersebut ?

Pembahasan
massa zat terlarut (m) = 30 gram
Mr = 60
V = 100 mL = 0,1 L

I. Kita cari jumlah mol terlarut dengan rumus :
n =
m / Mr

n =
30 / 60
= 0,5 mol

II. Langkah selanjutnya mencari molaritas dengan rumus :
M =
n / V

M =
0,5 / 0,1
= 5 M


2. Soal Molaritas Kedua


Hitunglah molaritas larutan kalau 18 gram Glukosa (Mr = 180) dilarutkan kedalam air sehingga volumenya menjadi 500 mL ?

Pembahasan
massa glukosa (m) = 18 gram
Mr = 180
V = 500 mL = 0,5 L

Kita dapat mencarinya dengan dua cara, yaitu :
I. Cara Pertama
M =
m / Mr
x
1000 / V

M =
18 / 180
x
1000 / 500
= 0,2 M

II. Cara Kedua
M =
n / V

Terlebih dulu kita mencari "n" (Jumlah mol terlaru) :
n =
m / Mr
=
18 / 180
= 0,1 mol

Lalu ubah Volume dari miliLiter ke Liter :
V = 500 mL = 0,5 L

Kemudian masukkan ke rumus :
M =
n / V
⇔ M =
0,1 / 0,5
= 0,2 M


3. Soal Molaritas Ketiga


Hitunglah molaritas larutan bila 15 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan ke dalam air sehingga menghasilkan 225 mL larutan ?

Pembahasan
massa zat terlarut (m) = 15 gram
Mr = 40
V = 225 mL

M =
m / Mr
x
1000 / V

M =
15 / 40
x
1000 / 225
= 1,67 M


4. Soal Molaritas Keempat


Berapa fokus Molaritas NaCl yang diperoleh jika 7 liter NaCl 0,3 M dicampurkan dengan 500 ml NaCl 0,2 M ?

Pembahasan
MCampuran =
VAMA + VBMB / VA + VB

MCampuran =
(7 x 0,3) + (0,5 x 0,2) / 7 + 0,5
= 0,29 M

Setelah kita melihat soal-soal molaritas di atas, soal selanjutnya yang mau dihadirkan oleh Blog yaitu pembahasan soal Molalitas.

5. Soal Molalitas Pertama


40 gram metil alkohol (Mr= 32) dilarutkan dalam 1750 gram air. Hitunglah molalitas larutan tersebut ?

Pembahasan
massa terlarut = 40 gram
massa pelarut (P) = 1750 gram = 1,75 kg
Mr metil alkohol = 32

n =
massa terlarut / Mr

n =
40 / 32
= 1,25 mol

Dengan demikian molalitasnya yakni :
m =
n / P

m =
1,25 / 1,75
= 0,714 m


6. Soal Molalitas Kedua


Hitung molalitas dikala 75 gram MgCl2 (Mr = 95,2) dilarutkan dalam 500 gram pelarut ?

Pembahasan
massa terlarut = 75 gram
massa pelarut (P) = 500 gram = 0,5 kg
Mr MgCl2 = 95,2

n =
massa terlarut / Mr

n =
75 / 95,2
= 0,788 mol

Dengan demikian molalitasnya adalah :
m =
n / P

m =
0,788 / 0,5
= 1,58 m


7. Soal Molalitas Ketiga


Berapa massa zat pelarut yang diharapkan untuk memperoleh larutan 1,2 m yang menggunakan zat terlarut 0,6 mol ?

Pembahasan
mol terlarut (n) = 0,6 mol
molalitas (m) = 1,2 m

m =
n / P

1,2 =
0,6 / P

P=
0,6 / 1,2
= 0,5 kg
Makara massa air (massa pelarut) yang dibutuhkan adalah 0,5 kg


Demikianlah latihan soal molaritas dan molalitas yang dihadirkan oleh Blog . Jika anda menghendaki latihan soal yang lebih banyak lagi perihal molaritas dan molalitas, anda mampu mendatangi panduan berikut ini :

Sumber https://www.kontensekolah.com/

Jumat, 15 Oktober 2021

Acuan Soal Molalitas Terlengkap Dan Kunci Jawabannya

Acuan Soal Molalitas Terlengkap Dan Kunci Jawabannya

Blog dalam mata pelajaran Kimia kali ini akan membahas perihal latihan soal molalitas yang diikuti langkah-langkah detil pembahasannya.

Pada bahan kimia sebelumnya, Blog telah membicarakan wacana Molalitas. Seperti yang kita ketahui Molalitas itu adalah salah satu cara untuk menyatakan fokus larutan yang di dasarkan pada massa. Sedangkah Molaritas berdasarkan Volume, dimana

Untuk klarifikasi lebih lengkap ihwal pemahaman dan rumus-rumus molalitas mampu anda temui pada tutorial yang berjudul dengan : Pengertian Molalitas Beserta Rumus-Rumus Molalitas.

Latihan Soal Molalitas

1. Soal Molalitas Pertama


Jika terdapat 4 gram NaOH (Mr = 40) terlarut dalam 250 gr air, berapakah molalitas larutan tersebut ?

Pembahasan
massa terlarut = 4 gram
massa pelarut = 250 gram
Mr NaOH = 40

m =
g / Mr
x
1000 / P

m =
4 / 40
x
1000 / 250

m = 0,1 x 4
m = 0,4 m


2. Soal Molalitas Kedua


Hitunglah molalitas suatu larutan jikalau terdapat 10 gram NaOH (Mr = 40) yang dilarutkan dalam 2 kg air ?

Pembahasan
massa terlarut = 10 gram
massa pelarut = 2 kg
Mr NaOH = 40

Jika pada soal no.1 massa pelarutnya dalam n gram, sedangkan pada soal no.2 adalah n kilogram (kg). Sehingga kita akan memakai rumus molalitas dasar. Silahkan lihat rumusnya pada tutorial berikut : Rumus Molalitas.

Langkah pertama, kita mesti mendapat jumlah molnya (n) apalagi dahulu dengan rumus :
n =
g / Mr

n =
10 / 40
= 0,25 mol


Langkah kedua, substitusi nilai "n" kedalam rumus dasar molalitas:
m =
n / P

m =
0,25 / 2
= 0,125 m


3. Soal Molalitas Ketiga


Berapa molalitas larutan yang mempunyai 0,32 mol zat terlarut dalam 2200 gram pelarut ?

Pembahasan
mol terlarut (n) = 0,32 mol
massa pelarut (P) = 2200 gram = 2,2 kg

m =
n / P

m =
0,32 / 2,2
= 0,145 m


4. Soal Molalitas Keempat


Berapa massa air yang diharapkan untuk menyiapkan larutan 1,2 m yang menggunakan NaCl 0,6 mol ?

Pembahasan
mol terlarut (n) = 0,6 mol
molalitas (m) = 1,2 m

m =
n / P

1,2 =
0,6 / P

P=
0,6 / 1,2
= 0,5 kg
Kaprikornus massa air (massa pelarut) yang dibutuhkan ialah 0,5 kg


5. Soal Molalitas Kelima


Berapa massa glukosa (Mr = 180) yang harus dilarutkan dalam 400 gram etanol untuk membuat larutan 1,6 m?

Pembahasan
Dari soal diatas, massa terlarut yaitu massa glukosa sedangkan massa pelarut adalah etanol.

Mr glukosa = 180
massa pelarut (P) = 400 gram = 0,4 kg
molalitas (m) = 1,6 m

m =
n / P

1,6 =
n / 0,4

n = 1,6 x 0,4
n = 0,64 mol

n =
massa terlarut / Mr

0,64 =
massa terlarut / 180

massa terlarut = 0,64 x 180
massa terlarut = 115,2 gram

Makara massa glukosa yang dibutuhkan ialah 115,2 gram


6. Soal Molalitas Keenam


Berapa massa NaOH yang harus dilarutkan dalam 1 liter air (air = 1,00 g/mL) untuk menerima larutan NaOH 0,25 m ?

1 liter air = 1000 mL = 1000 g (karena ρ air = 1,00 g/mL)
Mr NaOH = 40

m =
g / Mr
x
1000 / P

m =
g / 40
x
1000 / 1000

0,25 =
g / 40
x
1000 / 1000

g = 0,25 x 40 = 10 gram

Makara, banyaknya NaOH yang diharapkan ialah 10 gram.


7. Soal Molalitas Ketujuh


Misalkan terdapat mol zat terlarut sebesar 2 mol yang dilarut dalam 1 L pelarut, berapakah molalitasnya ?

Pembahasan
P = 1 L = 1000 mL = 1000 g (karena ρ air = 1,00 g/mL) = 1 kg
mol terlarut (n) = 2 mol

m =
n / P

m =
2 / 1
= 2 m


8. Soal Molalitas Kedelapan


Hitung molalitas 25 gram KBr (Mr = 119) yang dilarutkan dalam 750 mL air murni.

Pembahasan
zat terlarut = 25 gram
Mr = 119
zat pelarut (P) = 750 mL = 750 gram (alasannya adalah ρ air = 1,00 g/mL) = 0,75 kg

n =
zat terlarut / Mr

n =
25 / 119
= 0,21 mol

m =
n / P

m =
0,21 / 0,75
= 0,28 m

Sumber https://www.kontensekolah.com/
Pemahaman, Rumus Dan Pola Soal Molalitas

Pemahaman, Rumus Dan Pola Soal Molalitas

Materi Kimia dalam Blog kali ini akan menghadirkan pembahasan wacana molalitas. Disini kita akan mengupas tentang pengertian molalitas, rumus molalitas. Kita juga akan mendatangkan beberapa soal perihal molalitas, sehingga nantinya anda dengan gampang mampu menjawab latihan soal yang berkaitan dengan molalitas.

Tutorial Blog sebelumnya sudah membahas ihwal salah satu cara dalam menyatakan konsetrasi larutan yakni : Molaritas. Anda dapat memperoleh tutorial molaritas tersebut, ialah :

Nah, saatnya kini kita mengetahui bahan molalitas yang meliputi :
  • Pengertian atau Definisi Molalitas
  • Rumus-Rumus Molalitas
  • Contoh Soal Molalitas

Pengertian Molalitas

Molalitas yakni ukuran dari sebuah konsentrasi larutan dengan cara menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut.

Perbedaan Molalitas dengan Molaritas

Jika kita lihat dari pengertian Molalitas diatas dan Molaritas, maka mampu kita simpulkan bahwa : Molalitas ialah perbandingan mol kepada massa larutan sedangkan Molaritas merupakan perbandingan mol kepada volume larutan.

Rumus - Rumus Molalitas

Molalitas disimbolkan dengan huruf "m" dan memiliki satuan molal memiliki beberapa rumus, adalah :

1. Rumus Molalitas Dasar

Untuk Molalitas yang menggunakan n kilogram zat pelarut, dapat dirumuskan selaku berikut:
Molalitas =
mol terlarut / kg pelarut
⇒ m =
n / P

Keterangan :
  • m yakni molalitas, satuannya : molal
  • n yakni jumlah mol terlarut, satuannya : mol
  • P adalah massa zat pelarut, satuannya : kg

2. Rumus Pengembangan Molalitas Dasar

Untuk Molalitas yang menggunakan n gram zat pelarut, maka rumus yang digunakan ialah:
m = n x
1000 / P
⇔ m =
g / Mr
x
1000 / P

Dimana :
  • m yakni molalitas, satuannya : molal
  • n yakni jumlah mol, satuannya : mol
  • P ialah massa zat pelarut, satuannya : gram
  • g yakni massa zat terlarut, satuannya : gram
  • Mr adalah massa molekul relatif

Setelah kita mempelajari perihal apa yang dimaksud dengan Molalitas serta rumus mencari nilai Molalitas, Blog akan dilanjutkan dengan teladan soal agar kita mampu menerapkan atau memakai rumus tersebut dalam menjumlah nilai Molalitas.

Contoh Soal Molalitas

1. Soal Molalitas Pertama


Jika 10 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan dalam 2 kg air, berapakah Molalitas (m) larutan tersebut ?.

Pembahasan
massa terlarut = 10 gram
massa pelarut = 2 kg
Mr NaOH = 40

Karena zat pelarutnya yakni n kilogram (kg), maka kita gunakan rumus molalitas dasar.

Pertama cari jumlah molnya (n) apalagi dahulu dengan rumus :
n =
g / Mr

n =
10 / 40
= 0,25 mol


Lalu masukkan nilai "n" yang didapat kedalam rumus dasar molalitas:
m =
n / P

m =
0,25 / 2
= 0,125 molal


2. Soal Molalitas Kedua


80 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 500 gram air. Hitung molalitas larutan tersebut ?

Pembahasan
massa terlarut = 800 gram
massa pelarut = 500 gram
Mr glukoas = 180

Karena massa pelarut yakni n gram, maka kita gunakan Pengembangan Molalitas Dasar: m =
g / Mr
x
1000 / P

m =
60 / 180
x
1000 / 500
= 0,67 molal


Nah demikianlah materi kimia kali ini dari Blog Mater Sekolah tentang definisi molalitas beserta latihan soalnya tentang mencari nilai molaritas dari sebuah larutan. Semoga berfaedah.
Sumber https://www.kontensekolah.com/