Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri soal-konsentrasi-larutan-dalam-persen. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri soal-konsentrasi-larutan-dalam-persen. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Sabtu, 16 Oktober 2021

Contoh Soal Fokus Larutan Dalam Persen

Contoh Soal Fokus Larutan Dalam Persen

Tujuan dari bahan kimia kali ini, Blog akan mendatangkan materi wacana fokus larutan dalam bentuk persen. Tentunya kita akan bergelut dengan soal-soal persen massa, soal persen volume dan soal persen massa-volume.

Definisi Larutan

Larutan merupakan adonan yang homogen, yaitu gabungan yang mempunyai komposisi merata atau serba sama di seluruh bab volumenya.

Komponen Larutan

Suatu larutan berisikan satu atau beberapa macam zat terlarut dan satu pelarut. Nah disini kita akan memahami apa itu zat terlarut dan apa yang dimaksud dengan zat pelarut.
  • Zat terlarut (solute)
    Zat terlarut merupakan bagian yang jumlahnya sedikit dalam suatu larutan. Contoh dari zat terlarut ialah : gula, asam cuka, alkohol,  garam dan lain-lain.
  • Zat pelarut (solvent)
    Zat pelarut merupakan unsur yang jumlahnya lebih banyak dalam sebuah larutan. Zat pelarut lazimnya berwujud cair , teladan : air, alkohol, asam khlorida, asam sulfat dsb.

Konsentrasi Larutan

Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut. Konsentrasi ini merupakan cara dalam menyatakan kekerabatan kuantitatif antara zat zat terlarut dengan pelarut. Terdapat beberapa cara dalam menyatakan fokus larutan, yaitu :
1. Persen konsentrasi
2. Part per million ( ppm) atau bab per juta (bpj)
5. Normalitas

Dalam pembahasan kita kali ini, Blog akan mengfokuskan tentang persen konsenstrasi.

Rumus - Rumus Persen Konsentrasi

Suatu konsentrasi larutan dapat dinyatakan selaku persentasi zat terlarut dalam larutan. Ada beberapa cara untuk menyatakan fokus larutan dalam persen, adalah :

1. Persen Massa (%W/W)

Untuk mengukur persen berat (%W/W)  memakai rumus : 
% massa =
Gram zat terlarut / Gram larutan
x 100%

Contoh Soal
Hitung berapa persen massa NaOH yang dibentuk dengan melarutkan 30 gram NaOH dalam 120 gram air ?

Pembahasan
massa zat terlarut = 30 gram
massa zat pelarut = 120 gram

massa larutan = massa zat terlarut + massa zat pelarut
massa larutan = 30 + 120 = 150 gram

% massa NaOH =
Gram zat terlarut / Gram larutan
x 100%
% massa NaOH =
30 / 150
x 100% = 20%

2. Persen Volume (%V/V)

Untuk mengukur persen volume (%V/V) digunakan rumus :
% volume =
Volume zat terlarut / Volume larutan
x 100%

Contoh Soal
Hitung persen volume 50 mL alkohol yang dilarutkan dalam 70 mL air ?

Pembahasan
Volume zat terlarut = 50 mL
Volume zat pelarut = 70 mL

Volume larutan = Volume zat terlarut + Volume zat pelarut
Volume larutan = 50 + 70 = 120 mL

% volume alkohol =
Volume zat terlarut / Volume larutan
x 100%
% volume alkohol =
50 / 120
x 100% = 41,67 %

3. Persen Massa-Volume (%W/V)

Untuk mengukur persen massa-volume (%W/V) dipakai rumus :
% massa-volume =
Massa zat terlarut / Volume larutan
x 100%

Contoh Soal
Hitung persen massa-volume 0,25 gram CH3COOH dalam 10 mL larutan cuka dapur ?

Pembahasan
massa zat terlarut = 0,25 gram
volume larutan = 10 mL

% massa-volume CH3COOH =
Massa zat terlarut / Volume larutan
x 100%
% massa-volume CH3COOH =
0,25 / 10
x 100% = 2,5%


Silahkan putar video di bawah ini untuk mendapatkan penjelasan ihwal rumus dan contoh soal konstenrasi larutan dalam persen:

Sumber https://www.kontensekolah.com/

Minggu, 17 Oktober 2021

Mengkalkulasikan Fokus Larutan Dalam Ppm Dan Ppb

Mengkalkulasikan Fokus Larutan Dalam Ppm Dan Ppb

Tujuan dari pembelajaran materi kimia dalam Blog kali ini yaitu biar kita dapat memahami dalam memilih kadar zat dalam ppm dan ppb.

Kita sering mendengar satuan ppm dan ppb dalam menyatakan kandungan sebuah senyawa dalam suatu larutan contohnya kandungan garam dalam air bahari, kandungan polutan dalam sungai, atau kandungan iodium dalam garam.

Tentunya kita mengajukan pertanyaan apa itu ppm dan ppb ?

Pada bahan-materi fokus larutan sebelumnya, kita mempelajari tentang :
1. Persen konsentrasi
2. Molaritas
3. Molalitas
4. Normalitas
5. Fraksi mol

Sekarang giliran kita mempelajari wacana "ppm dan ppb" yang merupakan bagian dari cara dalam menyatakan fokus larutan juga.

Apa itu ppm dan ppb ?

Terkadang jumlah zat terlarut terdapat jumlah yang sungguh kecil untuk suatu larutan yang encer. Oleh alasannya itu dalam menyatakan konsentrasi zat terlarut dalam larutan tersebut, dipakai dalam bentuk ppm (parts per million). Jika kita alihbahasakan kedalam bahasa indonesia , ppm (parts per million) yaitu bpj (bagian per juta).

Selain ppm(parts per million), kita juga menggunakan bentuk  ppb(parts per billion) atau bab per milliar (ppb) dalam larutan yang sangat encer.

Definisi 1 ppm ?

1 ppm mampu diartikan sebagai massa zat terlarut (dalam mg) dalam 1kg larutan . Atau dapat juga kita artikan 1 ppm sama dengan massa zat terlarut 1 mL dalam 1 L larutan. Dengan demikian mampu kita tulis 1 ppm :

1 ppm = 1 mg/kg atau 1 ml/L


Rumus - Rumus ppm dan ppb

1. Rumus ppm
ppm =
Massa zat terlarut (mg) / Volume larutan (L)

2. Rumus ppb
ppb =
Massa zat terlarut (µg) / Volume larutan (L)


Contoh Soal

1. Soal ppm dan ppb pertama


Limbah penyamakan kulit mengandung 0,25 gram krom dalam 10 L larutannya. Berapa ppm kah krom dalam larutan tersebut ?

Pembahasan
Massa krom = 0,25 gram = 250 mg
ppm krom =
250 mg / 10 L
= 25 ppm


2 Soal ppm dan ppb kedua


Berapa konsentrasi (ppm) selenium bila 1,3 miligram didapatkan dalam 2500 kg tanah ?

Pembahasan
Massa selenium = 1,3 mg
ppm krom =
1,3 mg / 250 kg
= 0,00052 ppm


3. Soal ppm dan ppb ketiga


Berapa fokus (ppb) dari PCBs (Polychlorinated Biphenyls) dalam tumpahan bahan kimia, jikalau terdapat 0,060 mg pada 4.600 Kg tanah ?

Pembahasan
Massa PCBs = 0,060 mg = 60 µg

ppb PCBs =
60 µg / 4600 kg
= 0,013 ppb


4. Soal ppm dan ppb keempat


Berapa massa nikel dalam sampel propanol 2,4 Kg kalau konsentrasinya 20 ppb ?

Pembahasan
massa propanol (larutan) = 2,4 kg
ppb nikel = 20 ppb

20 ppb =
massa nikel (µg) / 2,4 kg

massa nikel (µg) = 20 x 2,4
massa nikel (µg) = 48 µg

Sumber https://www.kontensekolah.com/

Sabtu, 16 Oktober 2021

Pembahasan Soal Molaritas Dan Soal Molalitas

Pembahasan Soal Molaritas Dan Soal Molalitas

Blog kali ini akan mendatangkan bahan kimia yang mau membahas tentang soal molaritas dan juga soal molalitas.

Suatu larutan yakni adonan dua atau lebih zat yang homogen. Suatu larutan terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut. Misalnya : dalam larutan garam, garam adalah zat terlarut sedangkan air sebagai pelarut.

Zat terlarut adalah zat yang larut dalam pelarut yang komposisinya lebih kecil dalam suatu larutan.

Sedangkan zat pelarut yang dikenal dengan istilah "solvent" merupakan zat yang kuantitasnya (kadar/komposisi) lebih besar dalam suatu larutan. Zat pelarut kebanyakan berwujud cair. Contohnya : air, asam khlorida, alkohol dan lain sebagainya.

Konsentrasi larutan ialah parameter yang menyatakan komposisi atau perbandingan kuantitatif antara zat terlarut dengan pelarut. Terdapat beberapa  cara untuk menyatakan secara kuantitatif komposisi suatu larutan, antara lain :
1.Persen
2. Part per million ( ppm) atau bab per juta (bpj)
3. Molaritas
4. Molalitas
5. Normalitas
6. Fraksi mol

Namun, soal yang kita bahas kali ini ialah soal-soal yang berkenaan dengan Molaritas dan Molalitas.

Molaritas

1. Pengertian  Molaritas


Molaritas adalah fokus larutan yang dinyatakan sebagai jumlah mol zat terlarut per liter larutan.

2. Rumus - Rumus Molaritas


A. Rumus Dasar Molaritas
M =
n / V

Dimana :
  • M adalah Molaritas yang satuannya: mol/liter
  • n yakni Jumlah mol terlarut yang satuannya : mol
  • V ialah Volume larutan yang satuannya : liter(L)

B. Pengembangan Rumus Dasar
M = n x
1000 / V
⇔ M =
m / Mr
x
1000 / V

Rumus Mencari Jumlah mol terlarut : n =
m / Mr

Dimana :
  • M ialah Molaritas yang mempunyai satuan : mol/liter
  • n yaitu Jumlah mol terlarut yang memiliki satuan : mol
  • V adalah Volume larutan yang mempunyai satuan : liter(L)
  • Mr ialah massa molekul relatife
  • m menyatakan massa zat terlarut yang mempunyai satuan : gram

C. Rumus Molaritas Campuran
MCampuran =
VAMA + VBMB / VA + VB

Keterangan :
  • VA ialah Volume zat A
  • VB yaitu Volume zat B
  • MA ialah Molaritas zat A
  • MB yakni Molaritas zat B


Molalitas

1. Pengertian Molalitas


Molalitas yaitu fokus larutan yang dinyatakan sebagai jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram (1 kg) pelarut .

2. Rumus - Rumus Molalitas


A. Rumus Molalitas Dasar
Molalitas =
mol terlarut / kg pelarut
⇒ m =
n / P

Keterangan :
  • m menyatakan molalitas yang memiliki satuan : molal
  • n menyatakan jumlah mol terlarut yang memiliki satuan : mol
  • P menyatakan massa zat pelarut yang memiliki satuan : kg

B. Rumus Pengembangan Molalitas Dasar
m = n x
1000 / P
⇔ m =
g / Mr
x
1000 / P

Dimana :
  • m ialah molalitas yang mempunyai satuan : molal
  • n yakni jumlah mol yang mempunyai satuan: mol
  • P yaitu massa zat pelarut yang mempunyai satuan : gram
  • g ialah massa zat terlarut yang mempunyai satuan : gram
  • Mr yakni massa molekul relatif


Latihan Soal Molaritas dan Molalitas

1. Soal Molaritas Pertama


Sebanyak 30 gram urea (Mr = 60 ) dilarutkan ke dalam 100 ml air. Hitunglah molaritas larutan tersebut ?

Pembahasan
massa zat terlarut (m) = 30 gram
Mr = 60
V = 100 mL = 0,1 L

I. Kita cari jumlah mol terlarut dengan rumus :
n =
m / Mr

n =
30 / 60
= 0,5 mol

II. Langkah selanjutnya mencari molaritas dengan rumus :
M =
n / V

M =
0,5 / 0,1
= 5 M


2. Soal Molaritas Kedua


Hitunglah molaritas larutan kalau 18 gram Glukosa (Mr = 180) dilarutkan kedalam air sehingga volumenya menjadi 500 mL ?

Pembahasan
massa glukosa (m) = 18 gram
Mr = 180
V = 500 mL = 0,5 L

Kita dapat mencarinya dengan dua cara, yaitu :
I. Cara Pertama
M =
m / Mr
x
1000 / V

M =
18 / 180
x
1000 / 500
= 0,2 M

II. Cara Kedua
M =
n / V

Terlebih dulu kita mencari "n" (Jumlah mol terlaru) :
n =
m / Mr
=
18 / 180
= 0,1 mol

Lalu ubah Volume dari miliLiter ke Liter :
V = 500 mL = 0,5 L

Kemudian masukkan ke rumus :
M =
n / V
⇔ M =
0,1 / 0,5
= 0,2 M


3. Soal Molaritas Ketiga


Hitunglah molaritas larutan bila 15 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan ke dalam air sehingga menghasilkan 225 mL larutan ?

Pembahasan
massa zat terlarut (m) = 15 gram
Mr = 40
V = 225 mL

M =
m / Mr
x
1000 / V

M =
15 / 40
x
1000 / 225
= 1,67 M


4. Soal Molaritas Keempat


Berapa fokus Molaritas NaCl yang diperoleh jika 7 liter NaCl 0,3 M dicampurkan dengan 500 ml NaCl 0,2 M ?

Pembahasan
MCampuran =
VAMA + VBMB / VA + VB

MCampuran =
(7 x 0,3) + (0,5 x 0,2) / 7 + 0,5
= 0,29 M

Setelah kita melihat soal-soal molaritas di atas, soal selanjutnya yang mau dihadirkan oleh Blog yaitu pembahasan soal Molalitas.

5. Soal Molalitas Pertama


40 gram metil alkohol (Mr= 32) dilarutkan dalam 1750 gram air. Hitunglah molalitas larutan tersebut ?

Pembahasan
massa terlarut = 40 gram
massa pelarut (P) = 1750 gram = 1,75 kg
Mr metil alkohol = 32

n =
massa terlarut / Mr

n =
40 / 32
= 1,25 mol

Dengan demikian molalitasnya yakni :
m =
n / P

m =
1,25 / 1,75
= 0,714 m


6. Soal Molalitas Kedua


Hitung molalitas dikala 75 gram MgCl2 (Mr = 95,2) dilarutkan dalam 500 gram pelarut ?

Pembahasan
massa terlarut = 75 gram
massa pelarut (P) = 500 gram = 0,5 kg
Mr MgCl2 = 95,2

n =
massa terlarut / Mr

n =
75 / 95,2
= 0,788 mol

Dengan demikian molalitasnya adalah :
m =
n / P

m =
0,788 / 0,5
= 1,58 m


7. Soal Molalitas Ketiga


Berapa massa zat pelarut yang diharapkan untuk memperoleh larutan 1,2 m yang menggunakan zat terlarut 0,6 mol ?

Pembahasan
mol terlarut (n) = 0,6 mol
molalitas (m) = 1,2 m

m =
n / P

1,2 =
0,6 / P

P=
0,6 / 1,2
= 0,5 kg
Makara massa air (massa pelarut) yang dibutuhkan adalah 0,5 kg


Demikianlah latihan soal molaritas dan molalitas yang dihadirkan oleh Blog . Jika anda menghendaki latihan soal yang lebih banyak lagi perihal molaritas dan molalitas, anda mampu mendatangi panduan berikut ini :

Sumber https://www.kontensekolah.com/

Rabu, 13 Oktober 2021

Acuan Soal Fraksi Mol Beserta Kunci Balasan

Acuan Soal Fraksi Mol Beserta Kunci Balasan

Setelah anda mempelajari latihan soal fraksi mol, anda mampu dengan gampang menuntaskan bentuk lain dari soal-soal yang berafiliasi dengan fraksi mol.

Seperti yang kita ketahui dalam menyatakan konstrasi larutan, kita mampu menyatakannya dalam :
1. Fraksi Mol
2. Persen Berat
3. Molalitas (m)
4. Molaritas (M)
5. Normalitas (N)

Nah..berbicara konsetrasi pastinya kita mengerti bahwa ada zat terlarut dan ada zat pelarut. Lalu bagimankah korelasi fraksi mol dengan zat terlarut dan zat pelarut.

Untuk itu mari kita simak klarifikasi lengkap wacana apa itu fraksi mol beserta rumusnya sebelum kita masuk terhadap latihan soal.

Pengertian Fraksi Mol

Seperti yang diutarakan diatas bahwa konsentrasi larutan berhubungan akrab dengan perbandingan zat terlarut dan pelarut. Salah satu untuk menyatkan hubungan tersebut yaitu : fraksi mol.

Lalu apa yang dimaksud dengan fraksi mol itu ?

Fraksi mol adalah korelasi yang berhubungan dengan perbandingan jumlah mol zat terlarut atau pelarut kepada jumlah mol larutan (jumlah mol pelarut + jumlah mol terlarut). 

Rumus Fraksi Mol


Hal yang perlu kita pahami bahwa fraksi mol total senantiasa bernilai satu dan disamping itu fraksi mol tidak mempunyai satuan. Untuk menyatkan atau menotasikan fraksi mol digunakan simbol X.

Berdasarkan penjelasan di atas dan pengertian dari fraksi mol, kita mampu merumuskan fraksi mol selaku berikut :
Rumus Fraksi Mol:
XA =
nA / nA + nB
                  dan                        XB =
nB / nA + nB

Keterangan :
  • nA menyatakan mol zat pelarut
  • nB menyatakan mol zat terlarut
  • XA menyatakan fraksi mol pelarut
  • XB menyatakan fraksi mol terlarut
Jumlah fraksi mol zat terlarut dan pelarut yaitu 1 :
XA + XB = 1

atau secara lazim fraksi mol dapat dapat dirumuskan sebagai berikut :
X =
mol zat pelarut / mol pelarut
=
n1 / n1 + n2


Contoh Soal Fraksi Mol

Soal No.1

Sebuah larutan terdiri dari 3 mol zat A, 3 mol zat B, dan 4 mol zat C. Hitung fraksi mol dari masing – masing zat tersebut ?

Pembahasan
XA =
nA / nA + nB +nC
=
3 / (3 + 3 + 4)
= 0.3
XB =
nB / nA + nB +nC
=
3 / (3 + 3 + 4)
= 0.3
XC =
nC / nA + nB +nC
=
4 / (3 + 3 + 4)
= 0.4
XA + XB + XC = 1


Soal No.2
Terdapat sebuah larutan yang berisikan 2 mol zat A, 3 mol zat B, dan 5 mol zat C. Hitunglah masing-masing fraksi mol dari zat tersebut ?

Pembahasan
XA =
nA / nA + nB +nC
=
2 / (2 + 3 + 5)
= 0.2
XB =
nB / nA + nB +nC
=
3 / (2 + 3 + 5)
= 0.3
XC =
nC / nA + nB +nC
=
5 / (2 + 3 + 5)
= 0.5
XA + XB + XC = 1


Soal No.3
Fraksi mol urea 10% (Mr = 60) dalam pelarut air murni yaitu...
A. 0,032
B. 0,034
C. 3,2
D. 3,4
E. 0,32

Pembahasan
Pernyataan urea 10% menyatakan bahwa 100 gram larutan mengandung 10 gram urea. Dengan demikian mampu kita dapatkan zat pelarut:
Massa larutan = massa terlarut + massa pelarut
100 gram = 10 gram + massa pelarut
massa pelarut = 100 gram - 10 gram
massa pelarut = 90 gram

Langkah selanjutnya kita mencari mol urea dan mol pelarutnya :
mol urea =
10 gram / 60
= 0.17 mol
mol air =
90 gram / 18
= 5 mol

Kaprikornus fraksi mol urea (Xb) ialah :
XB =
nB / nA + nB
=
0.17 / (0.17 + 5)
= 0.032

Jawab : A


Soal No.4
Hitunglah fraksi mol etanol dan fraksi mol air dari 27,6 gram etanol C2H5OH yang dilarutkan dalam 54 gram H2O (Ar C = 12, H = 1, O = 16).

Pembahasan
Ar C = 12
Ar H = 1
Ar O = 16

Mr C2H5OH = (2 x Ar C) + (5 x Ar H) + Ar O + Ar H
Mr C2H5OH = 24 + 5 + 16 + 1
Mr C2H5OH = 46 gram/mol

Mr H2O = (2 x Ar H) + Ar O
Mr H2O = 2 + 16
Mr H2O = 18 gram/mol

massa C2H5OH = 27,6 gram
massa H2O = 54 gram

Jumlah mol dari etanol yakni :
n C2H5OH =
massa / Mr

n C2H5OH =
27.6 / 46
= 0.6 mol

Jumlah mol dari air yaitu :
n H2O =
massa / Mr

n H2O =
54 / 18
= 3 mol

Fraksi mol dari etanol :
XEtanol =
n C2H5OH / n C2H5OH + n H2O
=
0.6 / (0.6 + 3)
= 0.167

Fraksi mol dari air :
XAir =
n H2O / n C2H5OH + n H2O
=
3 / (0.6 + 3)
= 0.833



Soal No.5
Hitunglah nilai fraksi mol etanol (Mr = 46) dalam larutan etanol 46% massa ?
Larutan etanol 46% massa mempunyai arti bahwa setiap 100 gram larutan mengandungung :
massa etanol =
46 / 100
x 100 = 46 gram
massa air = 100 - 46 = 54 gram
Jumlah mol etanol (nB) =
46 / 46
= 1 mol
Jumlah mol air (nA) =
54 / 18
= 3 mol
Makara fraksi mol etanol (XB) :
XB =
nB / nA + nB
=
1 / 1 + 3
= 0,25


Soal No.6
Fraksi mol larutan 36 gram glukosa (Mr = 180) dalam 90 gram air (Mr = 18) ialah....
A. 0,960
B. 0,400
C. 0,040
D. 0,038
E. 0,004

Pembahasan
mol air =
gram / Mr

mol air (n air) =
90 / 18
= 0.2 mol

mol glukosa (n glukosa) =
gram / Mr

mol glukosa (n glukosa) =
36 / 180
= 5 mol

Fraksi mol glukosa ialah :
Xglukosa =
n glukosa / n glukosa + nair
=
0.2 / 0.2 + 5
=
0.2 / 5.2
= 0.038

Sumber https://www.kontensekolah.com/

Sabtu, 16 Oktober 2021

Pengertian Normalitas, Rumus Normalitas Dan Contoh Soal

Pengertian Normalitas, Rumus Normalitas Dan Contoh Soal

Tujuan dari pembelajaran materi kimia kali ini dalam Blog ialah semoga kita mampu mengerti rancangan-desain Normalitas seperti : apa yang dimaksud dengan normalitas, rumus normalitas serta teladan soal normalitas.

Seperti yang pernah diungkapkan pada bahan sebelumnya, bahwa untuk menyatakan fokus larutan terdapat beberapa cara ialah :
1. Persen fokus
2. Part per million ( ppm) atau bab per juta (bpj)
3. Molaritas
4. Molalitas
5. Normalitas
6. Fraksi mol

Sekarang giliran topik Normalitas yang perlu kita ketahui.

Pengertian  dan Rumus Normalitas

1. Pengertian Normalitas

Normalitas ialah salah satu cara mengungkapkan konsentrasi larutan dengan menggambarkan jumlah mol ekuivalen zat terlarut (solute) dalam 1 liter larutan.

Apa anda masih ingat definisi Moralitas  ?

Ya, Moralitas adalah  salah satu cara menyatakan fokus larutan yang dengan menggambarkan jumlah mol zat terlarut (solute) dalam 1 liter larutan.

Sepintas definisi Moralitas dengan Normalitas hampir sama. Perbedaannya terletak pada jumlah mol ekivalen yang digunakan pada Normalitas. Jumlah mol ekivalen ini melibatkan perhitungan valensi (banyaknya ion).

2. Rumus - Rumus Normalitas

Berikut ini yakni rumus-rumus yang berkaitan dengan normalitas dari suatu larutan :

1. Rumus Normalitas bila dikenali jumlah mol ekivalen dan volume :
N=
Ek / V

Keterangan :
  • N menyatakan Normalitas
  • Ek menyatakan mol ekivalen dimana jumlah mol dikali jumlah ion H+ atau ion OH-
  • V menyatakan volume

2. Rumus mencari Mol Ekivalen :
Ek = n x a
Dimana :
  • Ek yakni mol ekivalen
  • n yaitu jumlah mol
  • a yakni valensi (banyaknya ion)
Untuk asam, 1 mol ekivalen seimbang dengan 1 mol ion H+
Untuk basa, 1 mol ekivalen sepadan dengan 1 mol ion OH-

3. Rumus mencari Bobot Ekivalen (BE) :
BE =
Mr / a

Dimana :
  • BE yakni Bobot Ekivalen
  • Mr adalah massa molekul relativ
  • a adalah valensi (banyaknya ion)

4. Rumus Normalitas jika diketahui jumlah mol dan volume dalam mililiter (mL) :
N =
m / Mr
x
1000 / V
x a ⇔ N =
m / BE
x
1000 / V

Dimana :
  • N adalah Normalitas
  • m yakni massa zat terlarut
  • Mr ialah massa molekul relative
  • a yakni valensi (banyaknya ion)
  • V adalah volume

5. Rumus Hubungan Normalitas dengan Moralitas :
N = M x a ⇔ N =
n x a / V

Dimana :
  • N yakni Normalitas
  • n yakni jumlah mol
  • M yaitu Moralitas 
  • a yakni valensi (banyaknya ion)
  • V yaitu volume


Contoh Soal Normalitas

1. Soal Normalitas Pertama


Tentukan nilai Bobot Ekivalen (BE) dan Normalitas larutan 6 M H3PO4 (Mr = 98) kalau dimengerti reaksinya sebagai berikut:
H3PO4(aq) + 3OH(aq) ⇌ PO43–(aq) + 3H2O(l)


Pembahasan
H3PO4 ialah suatu asam, maka valensinya diputuskan dari banyaknya ion H+ yang didonorkan terhadap basa. Makara valensinya (a) ialah 3.
a = 3
M = 6 M
Mr = 98

Rumus mencari Bobot Ekivalen :
BE =
Mr / a

BE =
98 / 3
= 32,67

Karena dimengerti Molaritas, maka kita gunakan rumus hubungan Normalitas dengan Moralitas :
N = M x a
N = 6 x 3 = 18 N


2. Soal Normalitas Kedua


Carilah nilai massa (gram) larutan 0,25 N asam sulfat (Mr = 98) dalam 500 liter larutan ?

Pembahasan
Reaksi: H2SO4 → 2H+ + SO4-2
Normalitas = 0,25 N dan a (banyaknya ion) = 2 (terdapat 2 ion H+)
Dengan demikian kita dapat mencari nilai Moralitas dengan rumus :
N = M x a
M =
N / a
=
0,25 / 2
= 0,125

Langkah selanjutnya baru kita cari banyaknya gram larutan yang diperlukan dengan rumus (lihat bagian Molaritas):
N =
m / Mr
x
1000 / V
x a
M =
m / Mr
x
1000 / V

0,125 =
m / 98
x
1000 / 500

m =
0,125 x 98 x 500 / 1000
= 6,125 gram

Sumber https://www.kontensekolah.com/