Tampilkan postingan dengan label Fisika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fisika. Tampilkan semua postingan

Selasa, 02 November 2021

Sebutkan Sifat-Sifat Bayangan Pada Cermin Datar, Cermin Cekung Dan Cermin Cembung

Sebutkan Sifat-Sifat Bayangan Pada Cermin Datar, Cermin Cekung Dan Cermin Cembung

Jika anda menerima pertanyaan " tuliskan jenis bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung ?".

Apakah anda bisa menjawabnya ?


Sudah sangat tepat anda berada pada halaman ini, karena kita akan membahas wacana :
  • sifat bayangan yang dibuat oleh cermin datar
  • sifat bayangan pada cermin cekung
  • sifat bayangan yang dibuat oleh cermin cembung

Diharapkan anda dapat mengetahui perbedaan cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung setelah anda nantinya mengetahui sifat banyangan yang dihasilkan pada ketiga cermin tersebut.

Sifat bayangan pada cermin datar


Bayangan pada cermin datar mempunyai sifat selaku berikut :
  • Bayangan yang terbentuk adalah semu atau maya.
  • Bayangan yang dihasilkan ialah sama tegak dan menghadap ke arah yang berlawanan kepada cermin .
  • Ukuran bayangan yang terbentuk sama dengan ukuran benda.
  • Tinggi bayangan yang terbentuk sama dengan tinggi benda.
  • Jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin.
  • Bayangan pada cermin datar tertukar, sebagai acuan asisten di cermin akan menjadi tangan kiri dan sebaliknya

Sifat bayangan pada cermin cekung


Bayangan pada cermin cekung mempunyai sifat selaku berikut :
  1. Jika jarak benda lebih kecil ketimbang panjang fokus cermin cekung (s < f),maka sifat-sifat bayangan yang akan dihasikan adalah selaku berikut:
    • Menghasilkan bayangan maya.
    • Bayangan yang terbentuk yaitu tegak (tidak terbalik)
    • Ukuran bayangan akan semakin besar apabila posisi benda kian jauh benda dari cermin cekung
    • Semakin jauh benda dari cermin cekung, semakin jauh bayangan dari cermin cekung
  2. Ketika benda terletak di titik fokus cermin cekung (s = f), maka sifat-sifat bayangan yang terbentuk ialah:
    • Bayangan bersifat Maya, artinya berkas cahaya tidak lewat bayangan
    • Bayangan yang terbentuk ialah tegak (tidak terbalik)
    • Bayangan berada di jarak berhingga
  3. Apabila benda berada di antara titik konsentrasi dan titik sentra kelengkungan cermin cekung (f < s < R), maka sifat-sifat bayangan yang terbentuk ialah:
    • Bayangan yang dihasilkan adalah Nyata (berkas cahaya lewat bayangan)
    • Bayangan yang terbentuk ialah terbalik
    • Ukuran bayangan akan kian kecil kalau posisi benda kian jauh dari cermin cekung,
    • Semakin jauh benda dari cemrin cekung, semakin erat bayangan dari cermin cekung
  4. Apabila benda terletak di titik pusat kelengkungan cermin cekung (s = R), maka sifat-sifat bayangan yang terbentuk yakni:
    • Bayangan yang dihasilkan adalah positif (berkas cahaya lewat bayangan)
    • Bayangan yang dihasilkan ialah terbalik
    • Ukuran benda terhadap bayangan yakni sama(Ukuran benda = Ukuran bayangan)
    • Jarak benda terhadap bayangan ialah sama (Jarak benda = Jarak bayangan)
  5. Apabila jarak benda lebih besar daripada jari-jari kelengkungan cermin cekung (s > R), maka sifat-sifat bayangan yang terbentuk yakni :
    • Bayangan yang dihasilkan adalah konkret (berkas cahaya lewat bayangan)
    • Bayangan yang dihasilkan ialah terbalik
    • Ukuran bayangan akan semakin kecil bila posisi benda semakin jauh dari cermin cekung
    • Semakin jauh benda dari cermin cekung, kian dekat bayangan dari cermin cekung

Sifat Bayangan pada cermin cembung


Bayangan pada cermin cembung mempunyai sifat selaku berikut :
1. Apabila jarak benda lebih kecil dibandingkan dengan panjang fokus cermin cembung (s < f):
  • Menghasilka bayangan Maya (bayangan berada di belakang cermin cembung)
  • Bayangan yang terbentuk ialah tegak
  • Semakin jauh benda dari cermin cembung, ukuran bayangan akan semakin kecil
  • Semakin jauh benda dari cermin cembung, semakin jauh bayangan dari cermin cembung
2. Jika jarak benda sama dengan panjang titik konsentrasi cermin cembung (s = f):
  • Menghasilkan bayangan Maya.
  • Bayangan yang terbentuk yaitu tegak
  • Diperkecil (ukuran bayangan ialah setengah dari ukuran benda)
  • Jarak bayangan lebih kecil daripada jarak benda (jarak bayangan 1/2 dari jarak benda)
3. Jika jarak benda lebih besar ketimbang panjang fokus dan lebih kecil daripada jari-jari kelengkungan cermin cembung (f < s < R):
  • Menghasilkan bayangan Maya.
  • Bayangan yang terbentuk yaitu tegak
  • Diperkecil (ukuran bayangan lebih kecil ketimbang ukuran benda)
  • Semakin jauh benda dari cermin cembung, semakin jauh bayangan dari cermin cembung

4. Jika jarak benda setara dengan jari-jari kelengkungan cermin cembung (s = R):
  • Menghasilkan bayangan Maya.
  • Bayangan yang terbentuk yakni tegak
  • Diperkecil (ukuran bayangan 1/3 dari ukuran benda)
  • Jarak bayangan lebih kecil dibandingkan dengan jarak benda (jarak bayangan 1/3 dari jarak benda)
5. Jika jarak benda lebih besar ketimbang jari-jari kelengkungan cermin cembung (s > R):
  • Menghasilkan bayangan Maya.
  • Bayangan yang terbentuk yaitu tegak
  • Diperkecil (ukuran bayangan lebih kecil dibandingkan dengan ukuran benda)
  • Jarak bayangan lebih kecil ketimbang jarak benda (s’ < s)

Sumber https://www.kontensekolah.com/

Kamis, 28 Oktober 2021

Contoh Soal Pemuaian Panjang Beserta Jawabannya

Contoh Soal Pemuaian Panjang Beserta Jawabannya

Tujuan dari pembelajaran fisika kali ini ialah semoga kita mampu mengetahui rumus-rumus pemuaian panjang serta mampu memecahkan soal yang berhubungan dengan pemuaian panjang.

Kasus pemuaian panjang kerapkali kita dengar pada rel kereta api dimana panjang relnya bertambah.

Nah kira-kira ..apakah anda tahu apa yang dimaksud dengan "Pemuaian Panjang" ?

Sebelum kita masuk pada latihan soal, terlebih dulu kita akan mempelajari beberapa rancangan penting, ialah :

  • Pengertian Pemuaian Panjang
  • Rumus - Rumus Pemuaian Panjang

Pengertian Pemuaian Panjang


Pemuaian Panjang yakni proses berubahnya ukuran benda akibat terpapar kalor (panas) pada suhu tertentu dimana menyebabkan benda itu bertambah panjang.

Perhatikan gambar di bawah ini dimana kita misalkan sebatang logam dengan panjang mula-mula Lo dipanaskan pada suhu tertentu akan menyebakan panjang logam tersebut menjadi Lt dengan ∆L yaitu pertambah panjang dari logam tersebut.

Contoh Soal Pemuaian Panjang Beserta Jawabannya Contoh Soal Pemuaian Panjang Beserta Jawabannya

Rumus - Rumus Pemuaian Panjang


Berikut ini adalah rumus-rumus pemuaian panjang yang perlu anda ketahui, sehingga nantinya anda dapat memecahkan soal yang berkenaan dengan pemuaian panjang>

1.Rumus Pertambahan Panjang

∆L = Lo .  α . ∆T


2.Rumus Mencari Perubahan Suhu

∆T =
∆L / 𝐿𝑜 . α


3.Rumus Koefisien Muai Panjang

α =
∆L / 𝐿𝑜 . ∆T


4.Rumus Mencari Panjang Akhir

Lt = Lo + ∆L


Keterangan
  • Lt ialah panjang benda sesudah memuai (m)
  • Lo adalah panjang benda mula-mula (m)
  • α yaitu koefisien muai linear/panjang (/°C)
  • ∆T yaitu perubahan suhu (°C)
  • ∆L ialah pertambah panjang (m)


Soal Pemuaian Panjang

Soal No.1
Sebuah kawat baja memiliki panjang permulaan sebesar 1000 cm. Hitunglah pertambahan baja tersebut pada pergantian suhu sebesar 50°C dimana koefisien muai panjangnya yakni 12 x 10-6/°C ?

Pembahasan
Lo = 1000 cm = 10 m
∆T = 50°C
α = 12 x 10-6/°C

∆L = Lo . α . ∆T
∆L = 10 .   12 x 10-6 . 50
∆L = 500 . 12 x 10-6
∆L = 6000 x 10-6
∆L = 0,006 m


Soal No.2
Suatu logam dipanasi dari 20°C menjadi 120°C bertambah panjang 2,4 mm. Jika koefisien muai panjang logam tersebut 1,2 x 10-5/°C. Hitunglah panjang logam mula-mula ?

Pembahasan
∆T = T – To
∆T = 120°C – 20°C
∆T = 100°C

∆L = 2,4 mm
∆L = 2,4 x 10-3 m
α = 1,2 x 10-5/°C

∆L = Lo . α . ∆T
2,4 x 10-3 = Lo . 1,2 x 10-5 . 100
2 x 10-3 = 100Lo x 10-5
2 x 10-3 = Lo x 10-3
2 = Lo
Lo = 2 m

Makara, panjang logam mula-mula yakni 2 m


Soal No.3
Kawat baja mempunyai panjang 20 m dikala suhunya 40°C. Berapa panjangnya jikalau suhunya sama dengan 100°C dimana koefisien muai panjang baja yakni 11,10x-6 °C-1 ?

Pembahasan
Lo = 20 m

∆T = T – To
∆T = 100°C – 40°C
∆T = 60°C

α = 11,10 x -6 °C-1

∆L = Lo . α . ∆T
∆L = 20 . (11,10 x -6) . 60
∆L = 13200 x -6
∆L = 0,0132 m

Lt = Lo + ∆L
Lt = 20 + 0,0132
Lt = 20,0132 m

Jadi panjang kawat baja tersebut pada suhu 100°C ialah 20,0132 m


Soal No.4
Apabila panjang mula-mula dari suatu kawat besi yakni 10 m pada suhu 25°C. Kemudian kawat tersebut dipanaskan hingga suhu 75°C dan koefisien muai panjang besi tersebut ialah 1,1 × 10-5/°C. Hitunglah panjang simpulan dari kawat besi tersebut ?

Pembahasan
To = 25°C
T = 75°C
Lo = 10 m
α = 1,1 × 10-5/°C

∆T = T – To
∆T = 75°C – 25°C
∆T = 50°C

∆L = Lo . α . ∆T
∆L = 10 . (1,1 × 10-5) . 50
∆L = 550 × 10-5
∆L = 0,0055 m

Lt = Lo + ∆L
Lt = 10 + 0,0055
Lt = 10,0055 m

Kaprikornus, panjang kawat besi tersebut pada suhu 75°C yakni 10,0055 m

Sumber https://www.kontensekolah.com/

Rabu, 20 Oktober 2021

Pembahasan Soal Gerak Melingkar Beraturan (Gmb)

Pembahasan Soal Gerak Melingkar Beraturan (Gmb)

Edisi panduan fisika kali ini akan membicarakan tentang soal gerak melingkar beraturan (GMB).

Jika Gerak Lurus Beraturan (GLB) mempunyai lintasan berbentukgaris lurus, maka Gerak Melingkar Beraturan (GMB) mempunyai lintasan berupa bundar.

Seperti yang kita pahami gerak melingkar itu dibedakan menjadi dua jenis, adalah :
  • Gerak Melingkar Beraturan (GMB)
  • Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)
Perbedaan antara Gerak Melingkar Beraturan (GMB) dengan Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) hanya terletak pada problem kecepatan. Pada Gerak Melingkar Beraturan (GMB), kecepatan sudutnya (ω) yaitu tetap. Sedangkan pada Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB), percepatan sudutnya yang tetap (α).

Pembahasan soal dalam postingan gerak melingkar kali ini akan membahasa soal-soal yang berkenaan dengan Gerak Melingkar Beraturan (GMB).

Latihan Soal Gerak Melingkar Beraturan (GMB)

1. Soal GMB Pertama


Gaya pada benda yang bergerak melingkar yang menjadikan benda tersebut senantiasa membelokkan-nya menuju pusat lintasan bulat disebut dengan ......?
A. Periode
B. Frekuensi C. Kecepatan anguler
D. Gaya Sentripetal

Pembahasan
Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu putaran
Frekuensi yakni banyaknya putaran per detik.
Kecepatan sudut atau terkadang disebut kecepatan anguler adalah besarnya sudut yang ditempuh tiap satuan waktu.
Gaya sentripetal yakni gaya yang bekerja pada sebuah benda yang bergerak melingkar dan menjadikan benda tersebut berbelok menuju sentra lintasan bundar.

Jawab : D

2. Soal GMB Kedua


Benda pada Gerak Melingkar Beraturan memiliki ....?
A. Kecepatan sudut tetap
B. Percepatan tetap
C. Percepatan sentripetal menjauhi sentra bundar
D. Kecepatan yang berubah-berganti

Pembahasan
Ciri- ciri gerak melingkar beraturan (GMB):
1. Memiliki lintasan berupa bundar
2. Jarak benda ke titik pola senantiasa tetap
3. Kelajuan (kecepatan sudut) senantiasa tetap
4. Kecepatan selalu berubah arah
5. Besar kecepatan tetap
6. Percepatan sentripetal mengarah ke sentra lintasan

Jawab : A

3. Soal GMB Ketiga


Jika suatu roda berputar 120 putaran per menit. Maka abad roda tersebut ialah ...
A. 10 s
B. 20 s
C. 0,5 s
D. 0,3 s

Pembahasan
Waktu (t) = per menit = 60 s
Jumlah putaran (n) = 120

Periode(T) =
Waktu (t) / Jumlah putaran (n)

Periode(T) =
60 / 120
= 0,5 s

Jawab : C

4. Soal GMB Keempat


Jika sebuah roda berputar sebanyak 3600 putaran dalam 6 menit, maka Frekuensi roda tersebut ialah ...
A. 15 Hz
B. 10 Hz
C. 25 Hz
D. 40 Hz

Pembahasan
Jumlah putaran (n) = 3600
Waktu (t) = 6 menit = 360 s

Frekuensi(f) =
Jumlah putaran (n) / Waktu (t)

Frekuensi(f) =
3600 / 360
= 10 Hz

5. Soal GMB Kelima


Sebuah roda sepeda berputar 60 putaran setiap 2 menit. Maka nilai frekuensi dan kecepatan sudut roda tersebut adalah ....
A. 2 Hz dan 3,14 rad/s
B. 0,5 Hz dan 6,24 rad/ s
C. 1 Hz dan 3,14 rad/ s
D. 0,5 Hz dan 3,14 rad/s
Pembahasan
n = 60
t = 2 menit = 120 detik

f =
n / t

f =
60 / 120
= 0,5 Hz

ω = 2πf
ω = 2 . π . (0,5)
ω = π
ω = 3,14 rad/ s

Jawab : D

6. Soal GMB Keenam


Jika kecepatan linear sebuah benda yang bergerak melingkar beraturan yakni 40 m/s dengan jari-jari sebesar 0,5 m. Maka percepatan sentripetalnya ialah .....?
A. 500 m/s2
B. 50 m/s2
C. 1000 m/s2
D. 5000 m/s2

Pembahasan
Kecepatan linear (V) = 40 m/s
Jari-jari (r) = 0,5 m

as =
V2 / r

as =
502 / 0,5
=
2500 / 0,5
= 5000 m/s2

Jawab : D

7. Soal GMB Ketujuh


Jika sebuah benda memiliki jari-jari 2 m dan bermassa 1000 gram melaksanakan gerak melingkar beraturan dengan kecepatan linier 12 m/s. Maka gaya sentripetal yaitu ....?
A. 7,2 N
B. 72 N
C. 0,72 N
D. 720 N

Pembahasan
Jari-jari (r) = 2 m
Massa (m) = 1000 gram = 1 kg
Kecepatan linear (V) = 12 m/s

Fs = m .
V2 / r

Fs = 1 .
122 / 2
= 72 N

Jawab : B

8. Soal GMB Kedelapan


Jika suatu benda melakukan gerak melingkar sebesar 3600 rpm. Maka kecepatan sudutnya adalah ... A. 120 π rad/s
B. 220 π rad/s
C. 100 π rad/s
D. 240 π rad/s

Pembahasan
f = 3600 rpm (rotation per minute)
f =
3600 putaran / 60 s
= 60 Hz

ω = 2πf
ω = 2π . 60
ω = 120 π rad/s

Jawab : A

9. Soal GMB Kesembilan


Jika sebuah benda yang bergerak melingkar mempunyai kecepatan sudut konstan sebesar 0,5 π rad/s, maka banyaknya putaran benda tersebut selama 2 menit ialah ....
A. 25 putaran
B. 5 putaran
C. 20 putaran
D. 30 putaran

Pembahasan
ω = 0,5π rad/s

ω = 2πf
0,5π = 2π . f
f =
0,5π /
= 0,25 Hz

Karena Frekuensi yaitu banyaknya putaran per detik, maka banyaknya putaran selama 2 menit yaitu ...
f = 0,25 . 120
f = 30 putaran

Jawab : D

Sumber https://www.kontensekolah.com/

Selasa, 19 Oktober 2021

Soal Gerak Lurus Beraturan Beserta Pembahasannya

Soal Gerak Lurus Beraturan Beserta Pembahasannya

Edisi pemebelajaran fisika kali ini pada Blog yaitu pembahasan soal gerak lurus beraturan (GLB).

Faktor percepatan merupakan perbedaan antara Gerak Lurus Beraturan (GLB) dengan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Karena pada Gerak Lurus Beraturan (GLB) kecepatannya yaitu konstan sehingga tidak menjadikan percepatan, hal ini berbeda dengan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) yang terdapat adanya percepatan.

Untuk pembahasan rancangan teori lebih lengkap perihal Gerak Lurus Beraturan (GLB) mampu anda peroleh pada tutorial yang berjudul : Pengertian, Ciri-Ciri dan  Rumus Gerak Lurus Beraturan (GLB).

Latihan Soal Gerak Lurus Beraturan (GLB)

1. Soal GLB Pertama


Seorang anak berlari dengan kecepatan 3 m/s. Hitunglah jarak tempuh bila si anak berlari selama 5 menit ?

Pembahasan
kecepatan (v) = 3 m/s
waktu tempuh (t) = 5 menit

Konversi menit dalam detik untuk waktunya, sehingga :
t = 5 x 60 detik = 300 s

Jarak yang ditempuh :
s = v . t
s = 3 . 300
s = 900 m

Jarak tempuh yang dilalui oleh si anak tersebut adalah 900 m

2. Soal GLB Kedua


Seorang anak dalam waktu 2 menit mampu berlari dengan menempuh jarak sepanjang 240 meter. Hitunglah kecepatan berlari si Anak ?

Pembahasan
waktu tempuh (t) = 2 menit = 120 s
< jarak tempuh (s) = 240 m
Kecepatan lari si Anak :
v =
s / t

v =
240 / 120
= 2 m/s
Jadi kecepatan lari si Anak yaitu 2 m/s

3. Soal GLB Ketiga


Hitunglah kecepatan sepeda motor jikalau bergerak di jalan lurus dan menempuh jarak 30 km selama 15 menit ?

Pembahasan
jarak tempuh (s) = 30 km
waktu tempuh (t) = 15 menit = 0,25 jam

Kecepatan motor :
v =
s / t

v =
30 / 0,25
= 120 km/jam

4. Soal GLB Keempat


Dari kota "A" ke kota "B" berjarak 420 km dan mampu ditempuh dalam waktu 7 jam dengan memakai mobil. Hitunglah waktu tempuh yang diperlukan kendaraan beroda empat tersebut untuk mencapai kota "C" yang memiliki jarak 900 km dari kota "A" kalau kecepatannya sama dengan kecepatan mobil tersebut menempuh dari kota "A" ke kota "B" ?

Pembahasan
Kecepatan kendaraan beroda empat dari kota "A" ke kota "B" :
v =
s / t

v =
420 / 7
= 60 km/jam

Jarak tempuh dari kota "A" ke kota "C" :
t =
s / v

t =
900 / 60

t = 15 jam

Jadi waktu yang dibutuhkan untuk menempuh dari kota "A" ke kota "C" yaitu 15 jam.

5. Soal GLB Kelima


Hitunglah jarak yang ditempuh oleh suatu truk apabila melaju dengan kecepatan 80 km/jam melaju selama 1 jam 30 menit ?

Pembahasan
kecepatan (v) = 80 km / jam
waktu tempuh (t) = 1 jam 30 menit = 90 menit

Konversi waktu dari menit ke jam :
waktu tempuh (t) =
90 / 60
jam =
9 / 6
jam =
3 / 2
jam

Jarak yang ditempuh oleh truk :
s = v . t
s = 80 .
3 / 2
= 120 km
Makara jarak tempuhnya ialah 120 km

6. Soal GLB Keenam


Sebuah kendaraan beroda empat menempuh kota "A" ke kota "B" selama 2 jam dengan kecepatan 60 km/jam. Berapakah waktu yang diharapkan untuk menempuh kota "A" ke kota "B" bila kecepatannya adalah 80 km/jam ?

Pembahasan
Ketika kecepatan 60 km/jam
kecepatan (v) = 60 km/jam
waktu tempuh (t) = 2 jam

Jarak yang ditempuh dari kota "A" ke kota "B" :
s = v . t
s = 60 . 2 = 120 km

Ketika kecepatan 80 km/jam
kecepatan (v) = 80 km/jam
s = 120 km

Waktu tempuhnya ialah :
t =
s / v
=
120 / 80
= 1,5 jam = 1 jam 30 menit

Jadi waktu yang dibutuhkan untuk menempuh kota "A" ke "B" dengan kecepatan 80 km/jam yang berjarak 120 km yaitu = 1 jam 30 menit

Sumber https://www.kontensekolah.com/
Gerak Lurus Beraturan - Ciri-Ciri, Rumus Dan Pola Soal

Gerak Lurus Beraturan - Ciri-Ciri, Rumus Dan Pola Soal

Blog dalam mata pelajaran fisika kali ini akan membahas wacana gerak lurus beraturan.

Diharapkan sehabis mempelajari materi ini, anda dapat menyebutkan pengertian gerak lurus beraturan, menjelaskan ciri-ciri gerak lurus beraturan.

Disamping itu anda diharapkan memahami rancangan dari rumus gerak lurus berarturan serta mampu mengimplementasikannya, sehingga anda dapat melakukan latihan soal geraka lurus beraturan dengan gampang.

Seperti yang kita ketahui bahwa Gerak Lurus terdiri dari :
  • Gerak Lurus Beraturan (GLB)
  • Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Perbedaan dari kedua gerak tersebut yaitu dilema percepatan, dimana GLB tidak memiliki percepatan sedangkan GLBB memiliki percepatan.

Pengertian Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah  gerak lurus sebuah benda dimana kecepatannya tetap dan memiliki lintasan berupa garis lurus (sumbu x).

Karena kecepatannya tetap, tentunya Gerak Lurus Beraturan (GLB) tidak memiliki percepatan atau mampu dibilang percepatannya yakni nol (a = 0).

Contoh :
Sebuah mobil menempuh jarak 250 m dalam waktu 10 detik. Maka jarak yang ditempuh 5 detik berikutnya oleh kendaraan beroda empat tersebut ialah 250 m juga.

Ciri-Ciri Gerak Lurus Beraturan (GLB)


  • Lintasan berupa garis lurus.
  • Kecepatan konstan.
  • Tidak mempunyai percepatan (a = 0) alasannya adalah kecepatannya tetap.
  • Kecepatan (v) berbanding lurus dengan perpindahan (s) , namun berbanding terbalik dengan waktu (t).

Rumus-Rumus Gerak Lurus Beraturan


Berikut ini yaitu rumus-rumus yang dipakai dalam Gerak Lurus Beraturan (GLB):

1. Rumus Menghitung Kecepatan

v =
s / t

2. Rumus Menghitung Jarak Tempuh

s = v . t

3. Rumus Menghitung Waktu Tempuh

t =
s / v

Keterangan :
  • s merupakan jarak yang ditempuh, satuannya ialah meter(m)
  • v merupakan kecepatan, satuannya yakni meter/detik (m/s)
  • t merupakan waktu tempuh, satuannya yakni detik (s)

Contoh Soal GLB

1. Soal GLB Pertama


Hitunglah jarak tempuh seorang anak bila berlari dengan kecepatan 2 m/s selama 3,5 menit ?

Pembahasan
kecepatan (v) = 2 m/s
waktu tempuh (t) = 3,5 menit

Karena satuannya waktu dalam menit, maka mesti dirubah dalam detik, sehingga :
t = 3,5 x 60 detik = 210 s

Jarak yang ditempuh yakni :
s = v . t
s = 2 . 210
s = 420 m

Makara jarak tempuh si anak tersebut ialah 420 m


2. Soal GLB Kedua


Tito berlari sejauh 80 meter dalam jangka waktu 20 s. Hitunglah kecepatan berlari Tito ? Pembahasan
jarak tempuh (s) = 80 m
waktu tempuh (t) = 20 s

Kecepatan lari Tito ialah :
v =
s / t

v =
80 / 20
= 4 m/s
Jadi kecepatan lari Tito adalah 4 m/s


Untuk melaksanakan latihan soal lebih banyak lagi wacana Gerak Lurus Beraturan, silahkan kunjungi panduan yang berjudul : Pembahasan soal-soal gerak lurus beraturan (GLB)
Sumber https://www.kontensekolah.com/

Rabu, 13 Oktober 2021

Mengetahui Perbedaan Cermin Cembung Dengan Cermin Cekung

Mengetahui Perbedaan Cermin Cembung Dengan Cermin Cekung

Setelah mempelajari materi fisika kali ini dibutuhkan anda mampu mengenali dan menerangkan perbedaan cermin cembung dengan cermin cekung.

Pada panduan sebelumnya, kita telah mempelajari latihan soal yang berkaitan dengan cermin cekung dan cermin cembung. Anda mampu mengunjungi panduan tersebut, yakni :
Latihan Soal Cermin Cembung
Latihan Soal Cermin Cekung

Sebuah cermin yang mempunyai permukaan yang berlainan, pastinya akan memiliki sifat yang berlainan. Gambar yang dibuat oleh cermin yang berlainan memiliki karakteristik yang berlainan. Cermin pada dasarnya berisikan dua jenis, ialah
  1. Cermin Datar
    Yang dimaksud dengan cermin datar adalah cermin yang mempunyai permukaan pantul berbentukbidang datar.
  2. Cermin Lengkung
    Cermin lengkung ialah cermin yang permukaannya lengkung mirip permukaan bola. Terdapat dua jenis dari cermin lengkung adalah :
    (i) Cermin Cekung
    (ii) Cermin Cembung

Cermin Datar

Ketika sebuah objek ditaruh di depan cermin datar, misalkan seseorang berdiri di depan cermin datar. Maka akan menciptakan bayangan berupa :
  • Bayangan yang terbentuk yaitu Maya. Hal ini dikarenakan bayangan berada didalam cermin.
  • Bayangan yang dihasilkan ialah tegak. Hal ini dapat anda lihat saat bangun di depan cermin datar. Bagian kepala akan tetap berada pada kepala, begitu pula dengan kaki akan tetap pada kaki.
  • Bayangan bersifat berbalik. Coba amati dikala kita bercermin. Sisi kiri dari tubuh kita akan menjadi bab kanan sedangkan bagian kanan dari tubuh kita akan terlihat menjadi bab kiri pada bayangan yang dihasilkan.
  • Tinggi bayangan sama dengan objek tersebut.
  • Ukuran bayangan yang dihasilkan tampak sama seperti objek aslinya.

Cermin Lengkung

Cermin lengkung yaitu cermin dengan permukaan pantulan yang melengkung. Kita mengetahui cermin cekung dan cermin cembung yang ialah jenis dari cermin lengkung, dimana jenis cermin ini mempunyai jari-jari kelengkungan dua kali dari panjang konsentrasi adalah R = 2f. Penjelasan terang perihal cermin cekung dan cembung yakni selaku berikut.

(i) Cermin Cekung (Concave Mirror)

Cermin cekung atau dalam bahasa inggris disebut dengan concave mirror dikenal juga dengan istilah cermin faktual.

Cermin cekung yaitu cermin yang permukaannya berbentuk lengkung terorganisir ke dalam mirip bagian dari permukaan bola. 

Dinamakan cermin positif karena cermin ini memiliki titik api (konsentrasi) yang bernilai : kasatmata, nyata, riil (di depan cermin), dan bersifat konvergen. Yang dimaksud dengan konvergen yaitu menghimpun cahaya.

Karena cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya atau konvergen, maka cermin cekung banyak dipakai sebagai reflektor pada banyak sekali sistem lampu sorot.

Cermin Cekung membentuk gambar positif dan terbalik. Cermin cekung akan menghasilkan gambar yang diperbesar dan objek akan terlihat jauh lebih besar ketimbang ukuran bantu-membantu dari objek.

(ii) Cermin Cembung (Convex Mirror)

Cerrmin cembung dalam bahasa inggris disebut dengan convex mirror dikenal juga dengan istilah cermin negatif.

Cermin cembung yakni cermin yang permukaannya berbentuk lengkung teratur ke luar. Bagian tengah cermin mempunyai jarak lebih akrab ke benda dibandingkan dengan bagian tepinya.

Dinamakan cermin negatif dikarenakab bayangan pada cermin cembung condong lebih kecil dibandingkan dengan benda aslinya dan sebab cermin cembung mempunyai titik konsentrasi di belakang cermin sehingga bernilai negatif.


Gambar yang dibuat oleh cermin cembung adalah maya, tegak, berkurang dan terbentuk lebih dekat ke cermin dibandingkan dengan objek yang bantu-membantu. Objek dalam gambar yang dibentuk oleh cermin cembung terlihat jauh lebih kecil dari objek yang bantu-membantu.

Perbedaan Cermin Cembung dengan Cermin Cekung


Berikut ini ialah perbedaan dari cermin cekung dengan cermin cembung :
Cermin Cekung (Concave mirror) Cermin Cembung (Convex mirror)
Titik fokus berada di depan cermin Titik konsentrasi berada di belakang cermin
Cermin cekung bersifat konvergen ( mengumpulkan sinar ) Cermin cembung bersifat divergen (menyebarkan sinar)
Cermin cekung membentuk bayangan konkret dan terbalik. Cermin cembung membentuk bayangan maya dan tegak
Bayangan pada cermin cekung cenderung lebih besar Bayangan pada cermin cembung condong lebih kecil ketimbang benda aslinya
Dari sisi penggunaan, cermin cekung banyak dipakai pada lampu sorot mobil dan senter Dari sisi penggunaan, cermin cembung banyak digunakan pada spion dan cermin di tikungan jalan raya
Nilai titik konsentrasi pada cermin cekung bernilai konkret Nilai titik konsentrasi pada cermin cembung bernilai negatif


Anda telah menyaksikan perbedaan dari kedua cermin (cermin cekung dan cermin cembung) seperti yang terlihat pada tabel di atas. Nah kini mari kita lihat perbedaan kedua cermin tersebut jika dipraktekkan dalam mencari sebuah jarak bayangan.

Soal mencari bayangan

Sebuah benda ditaruh di depan cermin dengan jarak 10 cm. Jika titik konsentrasi cermintersebut yaitu 5 cm. Hitunglah :
A. Jarak bayangan kalau ditaruh di depan cermin cekung ?
B. Jarak bayangan kalau ditaruh di depan cermin cembung ?

A. Jarak bayangan (Cermin Cekung)
s = 10 cm
f = 5 cm

1 / f
=
1 / s
+
1 / s'

1 / 5
=
1 / 10
+
1 / s'

1 / 5
=
s' + 10 / 10s'

10s' = 5(s' + 10)
10s' = 5s' + 50
10s' - 5s' = 50
5s' = 50
s' = 10 cm

Jarak bayangan ke cermin yaitu 10 cm dan bersifat positif karena nilai s' yaitu nyata.

B. Jarak bayangan (Cermin Cembung)
s = 10 cm
f = -5 cm (ingat, nilai fokus untuk cermin cembung yakni negatif)

1 / f
=
1 / s
+
1 / s'

-
1 / 5
=
1 / 10
+
1 / s'

-
1 / 5
=
s' + 10 / 10s'

-10s' = 5(s' + 10)
-10s' = 5s' + 50
-10s' - 5s' = 50
-15s' = 50
s' = -3.33 cm (nilai negatif menandakan bayangan berada di belakang cermin)

Jarak bayangan ke cermin cembung ialah 3.33 cm dan bersifat maya alasannya nilai s' adalah negatif.


Terlihat jelas bukan ???, walaupun nilainya sama tetapi akan menciptakan jarak bayangan yang berbeda terhadap kedua cermin tersebut. Hal ini dikarenakan titik konsentrasi pada cermin cembung bernilai negatif, sedangkan cermin cekung ialah aktual.
Sumber https://www.kontensekolah.com/

Selasa, 12 Oktober 2021

Latihan Soal Cermin Cembung Dan Pembhasannya

Latihan Soal Cermin Cembung Dan Pembhasannya


h' = 0.4 x 10
h' = 4 cm

Tinggi bayangan benda yaitu 4 cm.

Latihan Soal No.3
Terdapat suatu benda di depan cermin cembung dengan jarak 20 cm dan jarak fokusnya 30 cm. Dengan demikian, kita dapa menyimpulkan bahwa jarak bayangan dan sifat bayangan yang dibentuk cermin tersebut adalah....
A. 60 cm di depan cermin, maya, tegak
B. 60 cm di belakang cermin, kasatmata, tegak
C. 60 cm di depan cermin, faktual, tegak
D. 12 cm di belakang cermin, maya, tegak

Pembahasan
s = 20 cm
f = -30 cm

1 / f
=
1 / s
+
1 / s'

-
1 / 30
=
1 / 20
+
1 / s'

-
1 / 30
=
s' + 20 / 20s'

-20s' = 30(s' + 20)
-20s' = 30s' + 600
-20s' - 30s' = 600
-50s' = 600
s' = -12 cm
Nilai s' negatif mengindikasikan bayangan di belakang cermin (maya), tegak.
Dengan demikian jaraknya 12 cm di belakang cermin.

Jawab : D


Latihan Soal No.4
Terdapat sebuah benda dengan tinggi 3 cm. Jika benda tersebut diletakkan di depan cermin dengan jarak 5 cm dan fokus cermin tersebut adalah 5 cm. Hitunglah :
A. Jarak bayangan
B. Perbesaran bayangan
C. Tinggi bayangan
D. Sifat bayangan

Pembahasan
h = 3 cm
s = 5 cm
f = -5 cm

A. Jarak Bayangan
1 / f
=
1 / s
+
1 / s'

-
1 / 5
=
1 / 5
+
1 / s'

-
1 / 5
=
s' + 5 / 5s'

-5s' = 5(s' + 5)
-5s' = 5s' + 25
-5s' - 5s' = 25
-10s' = 25
s' = - 2.5 cm

Jadi, jarak bayangan yakni 2,5 cm di belakang cermin.

B. Perbesaran bayangan
M =
Rumus Dan Pola Soal Cermin Datar Beserta Jawabannya

Rumus Dan Pola Soal Cermin Datar Beserta Jawabannya

Adapun tujuan dari pembelajaran fisika kali ini ialah mengenal rumus-rumus cermin datar dan juga soal-soal cermin datar.

Kita mengenali ada beberapa jenis cermin,yaitu : cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung. Cermin datar yakni cermin yang  mempunyai permukaan pantul berbentukbidang datar.

Sifat-Sifat Cermin Datar

  • Bayangan yang dihasilkan adalah Semu (Maya). Hal ini dikarenakan bayangan berada di belakang cermin. 
  • Bayangan yang dihasilkan adalah sama tegak dan menghadap ke arah yang berlawanan terhadap cermin .
  • Ukuran bayangan yang terbentuk sama dengan ukuran benda.
  • Tinggi bayangan yang terbentuk sama dengan tinggi benda.
  • Jarak benda kepada cermin sama dengan jarak bayangan kepada cermin.

Banyaknya Bayangan Cermin Datar

Jika terdapat sebuah benda yang terletak di depan dua buah cermin dan membentuk θ, maka jumlah bayangan yang hendak dihasilkan mampu dihitung dengan rumus :
n = 360 θ - 1

Keterangan:
  • n = jumlah bayangan
  •  θ = sudut yang dibuat oleh dua cermin

Panjang Minimum Cermin Datar

Rumus dalam mencari panjang minimum cermin datar agar seluruh bayangan tampakpada cermin adalah selaku berikut :
tcermin =
1 / 2
x tbenda
Keterangan :
  • tcermin = panjang atau tinggi cermin (m)
  • tbenda = tinggi benda (m)

Perbesaran Bayangan

Seperti yang telah disebutkan diatas, pada bagian sifat-sifat cermin datar bahwa :
Tinggi dan jarak bayangan kepada cermin datar itu sama dengan tinggi dan jarak benda terhadap cermin.

Kita mampu mencari perbandingan tinggi bayangan dengan tinggi benda yang disebut dengan perbesaran bayangan. Rumus perbesaran bayangan yakni :
M =
h' / h
=
s' / s
= 1
Dengan demikian, akan selalu dihasilkan perbesaran bayangannya sama dengan 1.

Contoh Soal

Soal No.1
Jika sebuah benda ditaruh diantara dua cermin datar membentuk sudut 60º. Berapakah jumlah bayangan yang dapat terbentuk ?

Pembahasan
θ = 60º

Untuk menghitung jumlah bayangan, gunakan rumus :
n =
360º / θ
- 1
n =
360º / 60º
- 1

n = 6 -1 = 5 bayangan


Soal No.2
Tinggi suatu benda yakni 100 cm. Berapakah ketinggian cermin datar yang dibutuhkan semoga Budi mampu melihat bayangan seluruh benda tersebut ?

Pembahasan
tcermin =
1 / 2
x tbenda
tcermin =
1 / 2
x 100 = 50 cm


Sumber https://www.kontensekolah.com/

Senin, 11 Oktober 2021